Erick Thohir: Direksi-Komisaris PTPN saat Ini adalah Manajemen Berbeda
PEKANBARU, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) saat ini berbeda, mereka melayani rakyat dan mendengarkan petani. Dia pun meminta para petani dan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) binaan PTPN V membuka diri dengan transformasi pola kemitraan.
"Saya berharap dengan kerja sama yang baik ini, para KUD dan petani tetap membuka diri. Jangan segan-segan mengutarakan jika ada persoalan. Saya juga pastikan bahwa direksi-komisaris PTPN saat ini adalah manajemen yang berbeda, melayani rakyat dan mendengarkan petani," kata Erick di sela penanaman perdana kebun sawit di KUD Mojopahit Jaya, Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kampar, Pekanbaru, Riau, Jumat (26/11/2021).
Kendati demikian, dia menyadari masih cukup banyak petani sawit di Riau yang belum mengikuti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) PTPN. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah panjang dan dinamika yang terjadi di masa lampau. Karena itu, dia meminta petani untuk melihat manajemen dan pengelolaan PTPN saat ini.
"Kita akui banyak kekurangan. Namun, saya mohon percayakan kembali. Sampaikan ke petani bahwa kita ini sudah berubah. Kita saling untung," ujarnya.
Sementara Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, peremajaan perkebunan sawit mendesak dipercepat. Ini mengingat tingginya disparitas produktivitas antara petani dan korporasi.
"Sebagai perbandingan produktivitas CPO (Crude Palm Oil) petani hanya berkisar 3 ton CPO/ha/tahun, sementara di perusahaan itu mencapai 5-7 ton CPO/ha/tahun. Ini yang menjadi pertimbangan kita agar proses peremajaan perlu diakselerasi," tutur Ghani.
Dia menjelaskan, sebesar 212.396 hektare (ha) perkebunan sawit rakyat atau plasma yang bermitra dengan Holding Perkebunan Nusantara III di seluruh penjuru Indonesia menghadapi persoalan serupa. Dia pun mendorong Holding Perkebunan Nusantara untuk terus aktif melakukan peremajaan sawit rakyat di lingkungan perusahaan yang sejak 2019 hingga 2022 mendatang ditargetkan mencapai 42.182 ha.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa menjelaskan, hingga saat ini lebih dari 9.400 ha sawit milik 4.700 kepala keluarga telah diremajakan PTPN V. Hal itu menjadikan PTPN V sebagai perusahaan milik negara terbesar yang melaksanakan peremajaan sawit rakyat di Indonesia.
"Untuk tahun ini, Alhamdulillah kita telah meremajakan lebih dari 2.000 hektare. Di tahun 2022 mendatang, kita menargetkan untuk meremajakan 2.500 hektare sawit masyarakat sebagai upaya mendukung rencana pemerintah dalam mempercepat peremajaan sawit rakyat," ucapnya.
Editor: Jujuk Ernawati