Erick Thohir Dorong Pengembangan Wisata Air di Lahan Pelindo yang Terbengkalai
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat terdapat 2 hektare lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang terbengkalai di Kepulauan Riau. Padahal, lahan tersebut bisa dikembangkan karena memiliki potensi wisata air.
Erick menyebut, terbengkalainya lahan tersebut karena adanya pembangunan jembatan. Menurutnya, lahan milik Holding BUMN Kepelabuhan dapat disulap menjadi wisata air layaknya festival Songkran di Thailand.
"Di Riau kita melihat potensi ada tanah Pelindo seluas 2 hektare yang terbengkalai karena ada pembangunan jembatan yang akhirnya kapal tidak bisa masuk ke Pelabuhan Pelindo itu. Nah, ini potensi wisata air yang luar biasa di Riau yang kulturnya banyak kultur air, seperti songkran festival air yang ada di Thailand ataupun seperti perlombaan perahu naga," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa (25/1/2022).
Erick memperkirakan biaya konstruksi atau nilai investasi yang digelontorkan pemerintah untuk pembangunan wisata air di lahan milik Pelindo tidak terlalu mahal.
"Nah, karena ini terbengkalai kita lihat ini jadi potensi yang luar biasa untuk wisata air dan disitu kita akan bangun dengan nilai-nilai yang tidak mahal, dan tidak perlu punya investasi yang mahal," kata dia.
Secara agregat, Erick mencatat Pulau Sumatera memiliki begitu banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Hal itu pun didukung konektivitas seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Contoh, Bakauheni dengan tembusnya jalan tol dari Sumatera Selatan ke Lampung, ada peningkatan trafik sampai 40 persen," ucap Erick.
Dia menyebut, terdapat 20 juta penumpang dari Bakauheni ke Merak yang selama ini hanya menyeberang saja. Oleh karena itu, Erick mendorong Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung atau InJourney dapat melihat potensi tersebut.
Menurutnya, kehadiran destinasi wisata di Bakauheni dan sekitarnya akan sangat menarik bagi wisatawan nusantara, baik dari Pulau Jawa dan Sumatera.
"Kalau di Bakauheni dibangun seperti Jatim Park akan ada potensi luar biasa untuk masyarakat Sumatera, pariwisata lokal bisa ditingkatkan," tuturnya.
Erick ingin InJourney mengintegrasikan sejumlah destinasi wisata di Pulau Sumatera menjadi satu paket wisata bagi para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
"Potensi tersebar dari Lampung, Sumbar, Riau, sampai Toba, supaya kalau orang pergi ke Sumatera bisa melihat potensi paling tidak lima hari sampai enam hari di Sumatera dengan koneksikan titik-titik destinasi di Sumatera," ujarnya.
Editor: Aditya Pratama