Erick Thohir Minta Garuda dan Citilink Garap Penerbangan Domestik
JAKARTA, iNews.id - Maskapai milik negara Garuda Indonesia dan anak usahanya yang melayani penerbangan bertarif rendah, Citilink akan difokuskan untuk menggarap pasar domestik.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, langkah ini sudah dibicarakan dengan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) sejak Januari 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Berdasarkan data, penerbangan saat ini didominasi penerbangan domestik.
Turis lokal memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia sebesar 78 persen Rp1.400 triliun. Sedangkan turis mancanegara hanya 22 persen atau sekitar Rp300 triliun.
“(Kontribusi) lokal turis itu mencapai Rp1.400 triliun, sedangkan turis asing hanya 22 persen atau sekitar Rp 300 triliun. Kalau kita berbisnis ya jelas ini marketnya karena Indonesia juga negara kepulauan,” kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (2/5/2021).
Dia menilai, langkah tersebut merupakan terobosan paling realistis untuk menyelamatkan industri penerbangan pelat merah. Sebab, kedua maskapai ini mempekerjakan setidaknya 1.300 pilot dan awak kabin serta 2.300 pegawai.
Di samping itu, Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi berkah bagi industri penerbangan. Sementara maskapai milik negara lain, kondisinya lebih memprihatinkan dibandingkan dengan Garuda Indonesia dan Citilink.
“Jadi kita patut bersyukur tinggal bagaimana mencari cara agar Garuda bisa sustainable (berkelanjutan) karena Indonesia negara kepulauan dan domestik market kuat maka harus bisa menjadi peluang,” tuturnya.
Pandemi Covid-19 hampir melumpuhkan seluruh industri transportasi. Kebijakan pembatasan perjalanan menyebabkan kapasitas bandara di seluruh Indonesia hanya terisi 15 persen dan sempat naik di angka 32 persen. Sedangkan untuk kereta api, tingkat keterisiannya hanya di angka 10 hingga 15 persen.
“Tentu kami tidak boleh menutup diri atau berdiam diri dan harus melakukan terobosan serta melakukan perbaikan,” ujarnya.
Editor: Jujuk Ernawati