Erick Thohir Ungkap Jokowi Tolak Teken Perjanjian Supply Chain di G20
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak menandatangani perjanjian rantai pasok (supply chain agreement) sumber daya alam (SDA) di G20 di Glasgow, beberapa waktu lalu.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden, beliau menolak dan kami Menteri-Menteri pun mendukung untuk menolak," kata Erick Orasi Ilmiah bertajuk di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (11/12/2021).
Dia menuturkan, di tengah tekanan supply chain global, negara-negara di dunia justru menyoroti Indonesia karena menyimpan banyak SDA. Hal itu yang membuat sejumlah negara asing menekan Indonesia untuk melepas SDA yang dimilikinya, namun Jokowi menolak.
Lebih lanjut Erick menjelaskan, Covid-19 mempengaruhi ekuilibrium supply chain global sehingga terdistrupsi. Sementara, Indonesia terus menjaga supply chain dalam negeri yang diperuntukkan bagi kemajuan ekonomi nasional.
"Karena ini bukan eranya lagi kita melepas SDA kita dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain," ujarnya.
Erick sebelumnya mencatat, alasan Presiden menolak menandatangani perjanjian supply chain karena Indonesia dituntut untuk mengirimkan bahan baku pertambangan sebanyak mungkin kepada negara lain.
"Bapak Presiden tidak mau tanda tangan di G20 waktu mengenai supply chain, (karena) salah satunya kita ditekan industri pertambangan harus kirim sebanyak-banyaknya ke negara lain," ucap Erick.
Pemerintah memandang, ekspor bahan baku pertambangan hanya akan menumbuhkan ekonomi negara lain. Meski mengaku tidak anti-asing, namun SDA harus dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dalam negeri.
"Kita tidak anti-asing, tetapi sudah sewajarnya sumber daya alam kita dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita yang sebesar-besarnya. Market kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi bangsa kita sebesar-besarnya," tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati