Fakta-Fakta Naiknya Inflasi di AS, Pemerintah Harus Lakukan 2 Langkah Ini
Angka inflasi yang tinggi sejak pandemi bertambah kuat seiring peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, di mana Amerika Serikat melibatkan diri dengan aneka sanksinya. Kebijakan ini semakin mendongkrak harga-harga komoditas energi, pangan, dan logam.
Pembacaan inflasi yang kuat mengikuti data bulan lalu yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah baru dua tahun di 3,6 persen pada Maret 2022.
3. Bisa Picu Resesi Ekonomi Global
Ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga AS atau The Fed Rate yang excessive atau berlebihan bisa 3-4 kali kenaikannya di tahun 2022. Hal ini, dapat memicu terjadinya resesi ekonomi global, bukan hanya di AS.
"Hal ini karena terjadi kenaikan biaya bunga atau cost of fund bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang memiliki rasio utang yang cukup tinggi, mereka akan kesulitan membayar pinjaman sementara tidak semua permintaan mengalami kenaikan. Belum semua permintaan mengalami kenaikan seperti di level pra-pandemi," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta.
Jika terjadi resesi ekonomi di AS, maka dapat dipastikan dampaknya meluas secara global, mengingat AS merupakan negara ekonomi terkuat di dunia. Apalagi China yang merupakan pesaing AS belum sepenuhnya pulih, karena gelombang pandemi yang kembali terjadi di sejumlah kota dan memaksa pemerintah melakukan lockdown yang berpengaruh pada produksi dan aktivitas perekonomian.