Fokus Transformasi Digital, Mandiri Syariah Bukukan Laba Bersih Rp1,28 Triliun pada 2019
Dia menuturkan, pertumbuhan pembiayaan tersebut disertai dengan perbaikan kualitas yang terjaga baik dengan indikator penurunan NPF Net sebesar 56 basis point (bp) dari 1,56 persen per Desember 2018 menjadi 1,00 persen per Desember 2019. Sementara itu, NPF Gross turun 84 bp dari 3,28 persen di Desember 2019 menjadi 2,44 persen per Desember 2019.
"Pertumbuhan pembiayaan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang tumbuh 6,95 persen (yoy) semula Rp4,93 triliun per Desember 2018 menjadi Rp5,27 triliun per Desember 2019. Sementara fee based income meningkat 17,69 persen dari Rp1,60 triliun per Desember 2018 menjadi Rp1,89 triliun per Desember 2019," ucapnya.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah sampai Desember 2019 tumbuh 14,10 persen dari Rp87,47 triliun per Desember 2018 menjadi Rp99,81 triliun pada Desember 2019. Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai 54,38 persen.
Pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh tabungan yang naik 13,49 persen dari semula Rp35,07 triliun per posisi Desember 2018 menjadi Rp39,80 triliun per posisi Desember 2019.
"Perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Desember 2019 mencapai Rp112,29 triliun atau naik 14,19 persen dari Desember 2018 yang sebesar Rp98,34 triliun. Atas pencapaian seluruh indikator bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di level 15,65 persen per Desember 2019," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk