Garuda Indonesia (GIAA) Bidik Laba Rp6,35 Triliun Akhir Tahun 2023
Pada akhir kuartal ketiga tahun 2023, Garuda Indonesia dan AirAsia telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang mencakup tiga bentuk kerja sama, yaitu dalam bidang kargo antara Garuda Indonesia dan Air Asia Group, codeshare antara Citilink dan Air Asia, serta maintenance, repairs, dan operations (MRO) pesawat.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua maskapai dan meningkatkan daya saing di industri penerbangan,” ungkap Irfan.
Tak hanya itu, merger antara Pelita Air dan Citilink yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2023 juga dianggap dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi perusahaan. Hal ini diharapkan akan membuka peluang untuk meningkatkan sinergi operasional antara dua maskapai, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
“Dengan adanya merger ini, Garuda Indonesia Group akan lebih memperkuat posisinya di pasar penerbangan dalam negeri maupun internasional, sehingga dapat mendorong pertumbuhan dan daya saing perusahaan secara keseluruhan,” tutur Irfan.
Irfan menambahkan, perseroan diprediksi akan mencatatkan laba 589 juta dolar AS pada 2024 mendatang. Kemudian, pada 2025 laba perseroan ditargetkan sebesar 631 juta dolar AS, dan sebesar 647 juta dolar AS pada 2026.
Editor: Jeanny Aipassa