Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hasil Riset: Kelas Menengah Sudah Ogah Flexing, Kini Cari Ketenangan Hidup
Advertisement . Scroll to see content

Gawat! Jutaan Masyarakat Kelas Menengah RI Turun Drastis gegara Hal Ini

Rabu, 11 Desember 2024 - 21:01:00 WIB
Gawat! Jutaan Masyarakat Kelas Menengah RI Turun Drastis gegara Hal Ini
ilustrasi masyarakat kelas menengah turun kelas (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mencatat jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia turun hingga 18,8 persen dalam beberapa tahun terakhir. Angka itu terhitung dari 57,33 juta menjadi 48,27 juta.

Menurut Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan, Zamroni Salim salah satu penyebab utama penurunan kelas menengah adalah tekanan ekonomi yang semakin besar. Semua ini tidak lepas dari semakin tingginya pajak dan juga biaya hidup yang harus dibayarkan.

"Kelas menengah menghadapi beban berat, seperti kenaikan tarif pajak penghasilan, tambahan pungutan, seperti TAPERA, hingga cukai makanan dan minuman berpemanis. Hal ini mempersempit ruang gerak ekonomi mereka,” ujar Zamroni dalam acara Economic Outlook 2025, Rabu (11/12/2024).

Selain itu, konsumsi domestik yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ikut terdampak. Penurunan daya beli kelas menengah menghambat pertumbuhan sektor produksi, yang pada akhirnya membatasi penyerapan tenaga kerja.

“Kondisi ini menimbulkan efek domino pada sektor manufaktur dan jasa, yang bergantung pada stabilitas konsumsi kelas menengah,” tuturnya.

 Hal ini pun, katanya, ikut berdampak pada daya beli, konsumsi domestik, dan stabilitas ekonomi nasional.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut