Gaya Belanja Konsumen Berubah Sejak Pandemi, Electronic City (ECII) Hati-Hati Buka Gerai Baru
JAKARTA, iNews.id - PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), menyatakan berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait pembukaan gerai baru. Hal itu, terutama dipicu gaya belanja konsumen yang berubah sejak pandemi.
Manajemen Electronic City dalam risalah paparan publik yang dikutip iNews, Minggu (2/7/2023), menyampaikan terjadi penurunan pengunjung pada pusat perbelajaan atau mall sejak pandemi Covid-19, yang turut berpengaruh pada tingkat penjualan perusahaan ritel elektronik tersebut.
"Perseroan memperhatikan tren yang terjadi seperti gaya belanja yang mulai berubah dan juga mal yang mengalami penurunan traffic," kata manajemen Electronic City, dalam risalah paparan publik.
Saat ini, Electronic City memiliki 66 toko/gerai yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, dengan 11 distribution centre (DC) atau warehouse/gudang. Adapun porsi terbesar berada di Pulau Jawa, disusul Sumatra, dan Sulawesi.
Dari jumlah gerai tersebut, sebagian besar atau 48 gerai berada di dalam mal, sementara 12 lainnya merupakan shophouses, 4 berdiri sendiri (stand alone), dan 2 lainnya adalah leased buildings.
Manajemen menargetkan pembukaan 5 sampai 10 toko baru setiap tahun dengan mengincar wilayah yang nihil keberadaan perseroan.
"Prioritas perseroan adalah lokasi baru yang belum ada toko Electronic City, mungkin disitu akan menjadi lokasi toko baru," ungkap manajemen Electronic City.
Hingga kuartal I 2023, Electronic City membukukan pendapatan sebesar Rp611,42 miliar. Realisasi itu meningkat 17,52 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp520,26 miliar.
Selain kontribusi utama penjualan produk elektronik yang mencapai Rp575,15 miliar, ECII juga memperoleh penghasilan dari sewa area display barang elektronik dan foodcourt senilai Rp28,84 miliar.
Perseroan juga memperoleh tambahan pemasukan lain-lain dari penjualan perpanjangan garansi, pendapatan pengiriman barang, serta papan reklame dan neon box yang mencapai Rp6,47 miliar.
Adapun laba bersih yang mampu diserap pada akhir Maret 2023 mencapai Rp9,99 miliar, naik cukup signifikan dari posisi Maret 2022 yang mencapai Rp4,24 miliar.
Editor: Jeanny Aipassa