Gelisah dengan Sanksi Barat, Miliarder Rusia Serukan Perdamaian dengan Ukraina
MOSKOW, iNews.id - Kalangan pengusaha menyerukan perdamaian dengan Ukraina, karena gelisah dengan ketidakstabilan ekonomi akibat dampak sanksi Barat ke Rusia.
Bahkan miliarder Rusia yang juga penganut garis keras Oligarki, Oleg Deripaska, menyerukan Pemerintah Rusia melakukan perdamaian sesegera mungkin dengan Ukraina.
Hal itu, disampaikan Oleg Deropaska melalui unggahan di aplikasi Telegram menanggapi pengumuman sanksi terbaru dari Uni Eropa kepada Rusia terkait invasi ke Ukraina.
Oleg Deripaska adalah seorang pengusaha dan miliarder Rusia, yang menjabat sebagai Chairman RUSAL, sebuah perusahaan aluminium. Dia juga memegang seluruh saham perusahaan investasi Basic Element.
Tak hanya itu, Oleg Deripaska, juga mengkritik kebijakan pemerintah yang melarang warga Rusia mentransfer valuta asing (valas) dan mendesak perusahaan-perusahaan eksportir menjual cadangan devisa (dalam dolar) ke pasar.
Miliarder yang berusia 54 tahun itu, bahkan mempertanyakan keputusan Bank Sentral Rusia untuk menaikkan suku bunga. Kritikannya disampaikan kepada Kepala Cenbank Sentral, Elvira Nabiullina.
Oleg Deripaskan pun mendesak Pemerintah Rusia untuk menyampaikan klarifikasi terkait kebijakan ekonomi negara itu dalam tiga bulan ke depan.
"Suku bunga yang dinaikkan, penjualan wajib mata uang asing, ini adalah ujian pertama, siapa yang sebenarnya akan bertanggung jawab atas perjamuan ini. Saya benar-benar ingin klarifikasi dan komentar yang masuk akal tentang kebijakan ekonomi tiga bulan ke depan,” kata Oleg Deripaska, seperti dikutip The Guardian, Selasa (1/3/2022).
Pernyataan senada juga disampaikan pengusaha terkemuka Rusia kelahiran Ukraina, Mikhail Fridman, yang mengendalikan perusahaan ekuitas swasta LetterOne dan merupakan pendiri Alfa Bank, bank swasta terbesar di Rusia.
Dalam sebuah surat kepada karyawannya, Mikhail Fridman menyerukan diakhirinya "pertumpahan darah" antara Rusia dan Ukraina, dan menyebut perang tak pernah menjadi jawaban dalam mengatasi konflik geopolitik.
Sanksi Barat ke Rusia membawa negara tersebut jatuh ke dalam krisis ekonomi yang tak terbayangkan sebelumnya. Selain membekukan aset tokoh-tokoh penting Rusia, Barat juga memblokir perbankan Rusia dari sistem SWIFT.
Selain itu, perusahaan-perusahaan blobal juga mengumumkan akan hengkang dari Rusia, sebagai tindaka lanjut dari sanksi Barat dan wujud protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
Editor: Jeanny Aipassa