Grup Salim bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Senilai Rp11,86 Triliun di Singapura
Adapun pembangkit listrik tenaga hidrogen yang akan dibangun dilengkapi perpaduan antara inovasi dan efisiensi. Dilengkapi dengan teknologi Turbin Gas Siklus Gabungan (CCGT) kelas H yang canggih, fasilitas tersebut akan mengintegrasikan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) berskala besar.
Integrasi perintis ini memungkinkan pabrik untuk menyeimbangkan pasokan listrik selama fluktuasi permintaan, meningkatkan stabilitas jaringan dan efisiensi operasional.
Inti dari desain pabrik tersebut adalah kemampuan untuk membakar hidrogen, sumber bahan bakar yang dipuji karena emisi karbonnya yang rendah hingga nol. Evolusi ini sejalan dengan tujuan PacificLight untuk mendukung ambisi nol karbon bersih Singapura.
Fitur lain yang menonjol, yaitu potensi integrasi teknologi Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS). Hal ini meningkatkan kemampuan adaptasi pabrik terhadap kemajuan masa depan dalam energi rendah karbon.
Selain itu, PacificLight tengah menjajaki impor energi terbarukan. Perusahaan ini merupakan bagian dari konsorsium yang mengembangkan proyek tenaga surya berkapasitas 600 MW di Pulau Bulan, Indonesia.
Proyek ini, yang akan menggunakan kabel bawah laut bertegangan tinggi untuk menyalurkan energi ke Singapura, menegaskan komitmen PacificLight untuk mendiversifikasi sumber energi di luar bahan bakar fosil tradisional.
Editor: Aditya Pratama