Hadiri Groundbreaking Pabrik PT Smelting, Menko Airlangga Dorong Gresik Jadi Sentra Hilirisasi Tembaga
“Dengan ekspansi di pabrik refinery mineral pertama di Indonesia ini, nantinya ada 3,3 juta ton konsentrat yang diolah, sehingga Gresik akan menjadi sentra dari hilirisasi tembaga. Ke depannya dengan renewable energi, electric vehicle dan solar panel seluruhnya membutuhkan tembaga. Oleh karena itu, hilirisasi produk turunannya perlu untuk terus didorong, terutama untuk kebutuhan memproduksi produk elektronik,” kata Menko Airlangga, dalam sambutan
Dia menjelaskan, kebijakan Pemerintah dalam hiliriasi produk mineral dan batubara (minerba) terutama ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah.
Selain itu, lanjutnya, juga menjadi sumber penerimaan negara serta untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta ekspor, termasuk menghasilkan bahan baku energi bersih.
Dengan demikian, keberadaan proyek ekspansi PT Smelting sebagai industri pionir dalam pengembangan hilirisasi produk minerba diharapkan dapat turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional maupun secara spasial di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Saat ini, Indonesia memiliki cadangan bijih tembaga sebesar 3,1 miliar ton dengan tingkat produksi sebanyak 100 juta ton per tahun. Cadangan bijih tembaga tersebut diperkirakan akan habis dalam 30 tahun apabila tidak ada tambahan cadangan baru.