"Sehingga harapan kita harga vegetable oil di tingkat nasional akan terkoreksi, dari 2020 sampai saat ini itu meningkat 2,4 kali lipat harga vegetable oil dunia. Untuk minyak, saya kira tidak perlu dicemaskan karena sekitar Februari-Maret akan terkoreksi," ujarnya.
Sementara untuk cabai, Andreas mengatakan, harga komoditas ini dipengaruhi oleh faktor iklim. Untuk iklim saat ini, dengan adanya fenomena La Lina membuat harga cabai naik mulai Desember 2021 hingga Januari 2022.
"Mulai akhir Januari, nanti sedulur-sedulur kami akan panen, sehingga Februari saya pastikan akan turun (harga cabai)," ucap dia.
Menurutnya, terpenting saat ini adalah harga yang tinggi di tingkat konsumen tertransformasi ke petani. Sebab jika harga cabai sedang tinggi tapi serapan masyarakatnya rendah menimbulkan dampak yang besar terhadap petani. Apalagi memasuki musim penghujan seperti ini ketika cabai tidak dapat disimpan terlalu lama.
"Sekarang petani sedang menikmati harga tinggi bukannya mereka untung besar, karena mereka kan sempat gagal panen juga. Di Jawa Timur, dulur kami petani cabai, ini banyak yang rusak oleh tikus. Selain itu, musim hujan juga membuat cabai cepat busuk," tutur Andreas.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku