Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Pekan Depan, Ini Pemicunya
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak dunia diprediksi menguat pada awal pekan depan. Sebelumnya, minyak mentah Brent berakhir menguat 1,24 persen di 83,23 dolar AS per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 1,41 persen di 76,45 dolar AS per barel
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan, terdapat ekspektasi pasokan minyak Rusia yang terbatas. Hal ini ditambah lonjakan indeks dolar menyusul sentimen suku bunga.
"Greenback yang mahal membuat harga minyak menjadi mahal bagi pemegang mata uang lain. Minyak mentah pada Senin (25/2/2023) dapat bergerak naik dirange 74,23 dolar AS per barel-77,77 dolar AS per barel," ujar Ibrahim, Sabtu (25/2/2023).
Ibrahim menambahkan, penguatan harga minyak mentah pada pekan ini juga merupakan respons pasar terhadap rencana Rusia untuk memangkas ekspor. Namun, kenaikan persediaan di Amerika Serikat masih menjadi pemberat harga.
Meski diprediksi menguat, sejumlah faktor lain masih menjadi pemberat bagi kenaikan harga minyak, seperti Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) yang memprediksi pasokan minyak negeri Paman Sam akan berada di level tertinggi sejak Mei 2021.
JP Morgan juga memproyeksikan harga masih berada di kisaran 70-an dolar AS per barel, karena kelebihan persediaan global, hingga bertambahnya hambatan pertumbuhan ekonomi.
Risalah pertemuan Federal Reserve yang mengisyaratkan sikap hawkish mereka juga dipandang JP Morgan masih menjadi 'batu kerikil' kenaikan harga minyak.
"Ada kelebihan persediaan gelap, diperburuk oleh membanjirnya minyak Rusia, meski berhasil diatasi," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama