Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Bahan Pangan 12 November: Bawang-Minyak Goreng Naik, Daging Ayam Ras Turun
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Goreng di Pasar Masih Mahal, Ini Alasannya 

Rabu, 02 Maret 2022 - 19:32:00 WIB
Harga Minyak Goreng di Pasar Masih Mahal, Ini Alasannya 
HET minyak goreng yang diatur dalam Permendag 6/2022 belum berdampak luas di pasar tradisional. Ini alasannya. (Foto: Ilustrasi/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 belum berdampak luas di pasar tradisional. Terdapat temuan harga minyak goreng yang dijual pedagang di pasar masih belum sesuai HET, seperti di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi.

Salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Pondok Gede, Soleh mengaku masih berat untuk menjual harga minyak goreng sesuai dengan HET. Sebab, menurutnya aturan tersebut hanya berakhir pada retorika tapi tidak sama dengan faktanya.

"Untuk minyak curah hanya masih di kisaran Rp15.000 sampai Rp16.000, saya ada alasan tersendiri, karena pembelanjaan saya saja modal masih diatas Rp13.000, kalau mau ngikutin harga yang ditetapkan, kita mau dapat apa?" ujar Soleh kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (2/3/2022).

Soleh menambahkan, harga modal untuk belanja minyak goreng curah masih di atas harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.000 per kilogram (kg). Itu pun belum dipotong dengan belanja plastik sebagai wadah untuk menjual, karet, hingga membayar pegawai.

"Kalau menjual segitu (harga pemerintah) ya tidak dapat, paling menjual Rp15.000 sampai Rp16.000, jadi normal kalau mengambil selsih Rp1.200, karena ada modal lain," kata dia.

Untuk minyak goreng kemasan, Soleh menyebut saat ini dirinya menjual dengan harga sekitar Rp15.000-an per liter. Dia beralasan, harga yang diberikan dari pemerintah tidak cocok dengan hitung-hitungan para pedagang di pasar.

Di samping itu, Soleh mengaku saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan pun masih sangat terbatas, bahkan belanjanya pun dibatasi jumlahnya. Artinya, kelangkaan minyak goreng hingga saat ini masih terjadi meskipun pemerintah sudah mengeluarkan dua kebijakan sepanjang tahun 2022.

"Kalau kita ngikutin harga pemerintah ya kita tidak dapat apa-apa, kita mengambil selisih juga tidak tinggi," ucap Soleh.

Soleh mengaku saat ini dirinya mengambil minyak goreng kemasan di harga Rp14.000, hanya selisih Rp500 dari HET yang ditetapkan oleh Kemendag. Hal tersebut menjadi alasan yang masih cukup berat untuk mengikuti harga pemerintah.

"Sekarang saya beli di harga Rp14.000, itupun barangnya tidak ada, Rp500 pun sebenernya tidak untung, bahkan tekor, belum plastiknya, bayar karyawan, kita pedagang kan mengkalkulasi," ucapnya.

Adapun HET sesuai dengan Permendag Nomor 6 Tahun 2022 minyak goreng curah adalah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan premium paling tinggi Rp14.000 per liter.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut