Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Minyak Mentah RI ICP Turun Jadi 66,07 Dolar AS per Barel
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Anjlok 6 Persen, WTI Sentuh 67,38 Dolar AS per Barel

Selasa, 29 Oktober 2024 - 06:37:00 WIB
Harga Minyak Mentah Anjlok 6 Persen, WTI Sentuh 67,38 Dolar AS per Barel
Harga minyak mentah anjlok 6 persen pada penutupan hari Senin (28/10/2024), Brent dan WTI turun 6 persen. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah anjlok 6 persen pada penutupan hari Senin (28/10/2024). Ini terjadi setelah serangan balasan Israel terhadap militer Iran pada hari Sabtu tidak menyasar fasilitas minyak dan nuklir.

Harga minyak mentah Brent ditutup di level 71,42 dolar AS per barel, turun 4,63 dolar AS atau 6,09 persen. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada 67,38 dolar AS per barel, 4,40 dolar AS atau 6,13 persen.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent dan WTI AS mencapai titik terendah sejak 1 Oktober saat pembukaan.

Harga minyak acuan naik 4 persen pada minggu lalu karena perdagangan yang bergejolak imbas ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS dan sejauh mana respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober.

"Jelas, ini adalah contoh sempurna dari pasar yang didorong oleh berita utama. Kita masih memiliki banyak risiko geopolitik," ucap Analis Senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

Sementara, Citi menurunkan target harga Brent untuk tiga bulan ke depan menjadi 70 dolar AS per barel dari 74 dolar AS, dengan memperhitungkan premi risiko yang lebih rendah dalam waktu dekat.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mempertahankan kebijakan produksi minyak tidak berubah bulan lalu, termasuk rencana untuk mulai meningkatkan produksi mulai Desember. Kelompok tersebut akan menggelar pertemuan pada 1 Desember menjelang pertemuan seluruh anggota.

Analis Tudor, Pickering Holt, Matt Portillo mengatakan, WTI dapat diperdagangkan jauh lebih rendah tahun depan.

"Jika tidak terjadi gejolak di Timur Tengah, perkiraan dasar kami untuk WTI pada tahun 2025 tetap 65 dolar AS per barel, dengan bias lebih rendah jika OPEC+ tidak menunjukkan kendala signifikan dalam mengembalikan volume ke pasar," ucap Portillo.

Meski sejumlah pihak menilai risiko meluasnya perang di Timur Tengah mereda, namun ketegangan tetap tinggi setelah serangan terbaru Israel ke Iran.

Hal ini setelah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyebut bahwa negaranya akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan lalu. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut