Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Anjlok dalam Sepekan, WTI Turun 5 Persen

Sabtu, 28 September 2024 - 09:14:00 WIB
Harga Minyak Mentah Anjlok dalam Sepekan, WTI Turun 5 Persen
Harga minyak mentah dunia dalam perdagangan sepekan turun, di mana Brent melemah sekitar 3 persen dan WTI turun 5 persen. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah dunia ditutup naik pada perdagangan akhir pekan, Jumat (28/9/2024), tetapi secara mingguan anjlok. Penurunan harga ini didorong investor yang mempertimbangkan ekspektasi pasokan global yang lebih tinggi terhadap stimulus baru dari importir minyak mentah utama China.

Harga minyak mentah Brent naik 38 sen atau 0,53 persen ke level 71,89 dolar AS per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan depan naik 51 sen atau 0,75 persen pada 68,18 dolar AS per barel.

Meski menguat di akhir pekan, dalam perdagangan sepanjang pekan ini kedua patokan minyak mentah ini turun, di mana Brent melemah sekitar 3 persen, sementara WTI turun sekitar 5 persen.

Mengutip Reuters, bank sentral China pada hari Jumat menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan, yang bertujuan untuk menarik pertumbuhan ekonomi kembali ke target tahun ini sekitar 5 persen.

Kebijakan fiskal yang lebih banyak diharapkan akan diumumkan sebelum hari libur China yang dimulai pada 1 Oktober setelah pertemuan para pemimpin tertinggi Partai Komunis menunjukkan urgensi tentang meningkatnya hambatan ekonomi.

"Meskipun ada stimulus agresif dari China, kekhawatiran akan kelebihan pasokan dari rencana OPEC untuk mengembalikan produksi telah mendorong harga turun," kata analis Aegis Hedging dalam sebuah catatan.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, akan melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari setiap bulan mulai bulan Desember mendatang, menurut dua sumber.

Menurut laporan Financial Times, peningkatan yang direncanakan tersebut disebabkan oleh keputusan Arab Saudi untuk meninggalkan target harga minyak 100 dolar AS dan mendapatkan pangsa pasar.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut