Harga Minyak Mentah Anjlok Dipicu Perluasan Lockdown Covid-19 di China
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan pemerintah setempat memutuskan mengunci beberapa distrik dan menutup kantor serta pabrik setelah China mencatat 1.506 infeksi Covid-19 baru, naik dari 1.264 kasus baru per hari.
Lockdown tersebut memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap rendahnya permintaan minyak mentah, mengingat China merupakan negara terbesar pengimpor minyak.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan China melambat menjadi 3,2 persen tahun ini, turun 1,2 poin dari proyeksi April, setelah naik 8,1 persen pada 2021.
"Sulit untuk membuat alasan untuk rebound dalam pembelian minyak mentah China mengingat latar belakang ketidakpastian atas kebijakan nol-COVID," kata analis PVM Oil, Stephen Brennock.
Meski demikian, PetroChina mengatakan permintaan China untuk bahan bakar olahan dan gas alam ditetapkan untuk tumbuh di kuartal IV 2022 secara tahunan (YoY), seiring pemulihan ekonomi yang diharapkan karena Beijing meluncurkan lebih banyak kebijakan stimulus.