Harga Minyak Mentah Bisa Sentuh 100 Dolar AS per Barel jika OPEC+ Kompak Pangkas Produksi
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah diperkirakan akan meningkat di tahun baru setelah sejumlah produsen minyak OPEC+ secara sukarela berjanji untuk memangkas produksi. Belum lama ini, kelompok tersebut secara resmi mengeluarkan pernyataan tidak resmi mendukung pengurangan produksi.
Mengutip CNBC International, masing-masing negara pada hari Kamis mengumumkan pengurangan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari untuk kuartal pertama 2024.
Yang memimpin pemotongan produksi minyak adalah pemimpin OPEC dan anggota terbesarnya, Arab Saudi. Riyadh setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari, yang telah berlaku sejak Juli, hingga akhir kuartal pertama tahun 2024. Rusia menyampaikan akan mengurangi pasokan minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari dan 200.000 barel per hari.
Irak melakukan pemotongan sebesar 223.000 barel per hari, Uni Emirat Arab sebesar 163.000 barel per hari, Kuwait sebesar 135.000 barel per hari, Kazakhstan sebesar 82.000 barel per hari, Aljazair sebesar 51.000 barel per hari, dan Oman sebesar 42.000 barel per hari.
“Kepatuhan adalah kuncinya. Tidak mungkin hanya Arab Saudi saja. Kita harus mendapat kepatuhan dari negara-negara OPEC lainnya. Ketika negara-negara lain mengatakan mereka akan melakukan pemotongan, pasar tidak terlalu mempercayainya,” ujar CEO dan Kepala Pedagang Skylar Capital Management, Bill Perkins dikutip, Senin (4/12/2023).
Pengumuman pengurangan produksi juga memicu kebingungan dan skeptisisme dari para pedagang. Dalam pengumuman sebelumnya, siaran pers OPEC+ berisi semua informasi yang relevan. Namun pada hari Kamis, masing-masing negara anggota mengeluarkan pernyataan terpisah mengenai pemotongan sukarela mereka.
Jika anggota memenuhi janji pemotongan mereka, harga minyak mentah akan mengalami kenaikan.