Harga Minyak Mentah Melesat Nyaris 6 Persen setelah Rencana Serangan Darat Israel ke Gaza
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian membahas konflik Israel-Hamas dengan pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran, yang telah melancarkan serangan lintas batasnya sendiri terhadap Israel.
Jika Amerika Serikat (AS) memperketat penegakan sanksi terhadap ekspor minyak Iran karena peran mereka dalam konflik tersebut, maka pasokan minyak Iran bisa turun.
Sementara, Arab Saudi menunda rencana untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, menurut sumber yang rencana Riyadh, yang menandakan adanya pemikiran ulang yang cepat mengenai prioritas kebijakan luar negerinya ketika konflik meningkat.
Hal ini mungkin berdampak pada pasokan karena Arab Saudi menyampaikan bahwa mereka bersedia meningkatkan produksi minyak awal tahun depan untuk membantu mengamankan kesepakatan tersebut.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu ini mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global, dan memperkirakan kenaikan permintaan lebih lanjut di China, importir minyak terbesar di dunia.
Dari sisi pasokan AS, para pengebor minggu ini menambahkan empat rig minyak dalam kenaikan mingguan terbesar sejak Maret. Manajer keuangan memangkas posisi net long minyak mentah berjangka AS dan opsi pada pekan hingga 10 Oktober sebanyak 39.556 kontrak menjadi 240.204 kontrak selama periode tersebut, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).
Editor: Aditya Pratama