Harga Minyak Mentah RI Turun jadi 72,54 Dolar AS per Barrel, Ini Rinciannya
Agus menambahkan, harga rata-rata minyak mentah utama dunia juga menurun dibandingkan Agustus 2024. Faktor lainnya termasuk stabilnya ekspor dan produksi minyak Libya setelah adanya persetujuan penunjukan pimpinan Bank Sentral Libya, serta ekspor minyak Irak yang mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
"Ekspor Irak mencapai titik tertinggi selama 8 bulan terakhir, di tengah komitmen untuk mematuhi kuota penurunan produksi OPEC+," ujar Agus.
Proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2024 juga mengalami penurunan. OPEC menurunkan estimasi permintaan sebesar 80 ribu barel per hari (bph), menjadi 2 juta bph dalam publikasi September 2024, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa pasokan minyak dunia pada Agustus 2024 naik 80.000 bph m-o-m, menjadi 103,5 juta bph. OPEC juga merevisi estimasi pasokan Non-OPEC+ naik sebesar 70.000 bph, menjadi 53,07 juta bph untuk tahun 2024.
Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh turunnya tingkat pengolahan kilang di Taiwan, dari 760.000 bph (69,7 persen kapasitas) pada akhir Agustus 2024 menjadi 580.000 bph (53,2 persen kapasitas) pada akhir September 2024.
Perkembangan harga minyak mentah utama pada September 2024 dibandingkan Agustus 2024 adalah sebagai berikut:
Dated Brent turun 6,58 dolar AS/bbl, dari 80,91 dolar AS/bbl menjadi 74,33 dolar AS/bbl.
WTI (Nymex) turun 6,06 dolar AS/bbl, dari 75,43 dolar AS/bbl menjadi USD69,37/bbl.
Brent (ICE) turun 6,00 dolar AS/bbl, dari USD78,88/bbl menjadi 72,87 dolar AS/bbl.
Basket OPEC turun 4,79 dolar AS bbl, dari 78,41 dolar AS/bbl menjadi 73,62 dolar AS/bbl.
ICP minyak mentah Indonesia turun 5,96 dolar AS/bbl, dari 78,51 dolar AS/bbl menjadi 72,54 dolar AS/bbl.
Editor: Puti Aini Yasmin