Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kritik Resolusi PBB soal Pasukan Perdamaian Gaza, Rusia: Warisan Kolonial Inggris
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Murah dan Perang Disebut Bikin Ekonomi Rusia Bermasalah, Benarkah?

Sabtu, 17 September 2022 - 13:01:00 WIB
Harga Minyak Murah dan Perang Disebut Bikin Ekonomi Rusia Bermasalah, Benarkah?
Harga minyak murah dan perang disebut bikin ekonomi Rusia bermasalah, benarkah?. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Ada tanda-tanda ketegangan baru dalam ekonomi Rusia. Itu karena harga energi turun dan perang dengan Ukraina, yang hampir tujuh bulan menyebabkan pengeluaran besar. 

Data yang diterbitkan Kementerian Keuangan Rusia pada pekan ini menunjukkan, surplus anggaran Rusia susut selama musim panas. Pada akhir Juni, surplus mencapai 23 miliar dolar AS, namun pada Agustus turun menjadi hanya 2,3 miliar dolar AS. 

Pendapatan negara di bawah tekanan. Minyak secara tradisional menjadi komponen terbesar dibanding gas alam yang berkontribusi pada anggaran Rusia. Sementara harga minyak mentah patokan Eropa,  Brent telah anjlok 25 persen sejak puncaknya pada awal Juni lalu. 

Itu menjadi pukulan besar, bahkan sebelum embargo Uni Eropa atas impor minyak lintas laut Rusia, dan pembatasan harga oleh G7, yang direncanakan mulai berlaku pada Desember mendatang. Sementara di tengah harga gas alam di Eropa tetap sangat tinggi, pengiriman gas Rusia ke Uni Eropa dan Inggris telah turun 49 persen sejak awal tahun, kata Gazprom pekan lalu.

Menurut pakar Eropa Timur di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan Janis Kluge, pengeluaran Rusia juga meningkat tajam, baik pada militer, dan pada langkah-langkah untuk melindungi ekonomi dari dampak sanksi Barat. 

Dia mengatakan, data real-time pemerintah Rusia menunjukkan anggaran negara itu defisit saat ini. Dia menambahkan bahwa lubang di keuangan Kremlin bisa menjadi lebih luas karena pengeluaran militer yang meningkat.

"Pengeluaran militer awalnya direncanakan menjadi 3,5 triliun rubel tahun ini, tetapi tingkat ini kemungkinan besar sudah terlampaui pada bulan September," kata Kluge, dikutip dari CNN Business, Sabtu (17/9/2022).

Harian bisnis Rusia Vedomosti melaporkan pada Rabu (14/9/2022) waktu setempat, mengutip sumber yang dekat dengan pemerintah, Kementerian Keuangan Rusia telah memberi tahu lembaga pemerintah bahwa mereka perlu memangkas pengeluaran sebesar 10 persen pada 2023. Namun, pengeluaran pertahanan akan meningkat, menurut sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal pekan ini membantah ekonomi negaranya sedang dalam masalah. Dia mengatakan, taktik 'economic blitzkrieg' Barat telah gagal, dan Rusia dapat mengatasi tekanan eksternal.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut