HM Sampoerna Bukukan Laba Bersih Rp4,5 Triliun hingga Kuartal III 2025
Ivan menuturkan, dukungan Pemerintah merupakan salah satu kunci dalam menjaga keberlangsungan industri legal di tengah tantangan dan dinamika saat ini. Perseroan pun mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk menerapkan tarif cukai yang sama di tahun ini dan tahun depan.
"Kebijakan ini, disertai dengan penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal, memberikan ruang bagi industri hasil tembakau legal untuk tetap bertahan, menjaga penerimaan negara, dan mendukung perekonomian nasional,” ucapnya.
Selain itu, Sampoerna terus memperkuat kepemimpinannya melalui inovasi portofolio lintas segmen. A Mild, Magnum, dan Marlboro mengukuhkan Sampoerna sebagai pemimpin di segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM), sementara Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek menempatkan perusahaan pada posisi terdepan di segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Sebagai bagian dari transformasi industri, Sampoerna juga terus mendorong inovasi di kategori produk bebas asap yang menghadirkan pilihan yang lebih baik bagi konsumen dewasa melalui portofolio seperti IQOS, VEEV, ZYN, dan BONDS by IQOS.
Inisiatif ini mencakup peluncuran produk tembakau yang dipanaskan dengan batang tembakau BLENDS, varian baru TEREA Riviera Pearl, serta perluasan distribusi BONDS ke berbagai kota besar di Indonesia. Berbagai upaya ini juga menjadikan Sampoerna pemimpin pasar di segmen produk bebas asap.
”Transformasi yang kami jalankan berfokus pada penerapan strategi portofolio lintas segmen yang mengedepankan inovasi untuk menjawab preferensi konsumen dewasa," katanya.
Editor: Aditya Pratama