Holding BUMN Pertahanan Catat Pendapatan Usaha Rp19,7 Triliun
"Perlu kita garis bawahi audited 2021 hanya berupa gabungan, jadi bukan pengkonsolidasian," tutur Bobby.
Pendapatan usaha holding pada 2022, lanjut Bobby, masih berada di bawah target yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yakni Rp 20,87 triliun.
Di sisi komposisi, dari pendapatan usaha Rp 19,7 triliun, masing-masing entitas holding memberikan nilai yang berbeda-beda. Pindad misalnya menyumbang 32 persen, Len Industri 24 persen, Dahana 17 persen, Dirgantara Indonesia 14 persen, serta PAL Indonesia 13 persen.
"Jika kita lihat dan kita mamaping-kan terhadap audited 2021, PT Len itu hampir sama, Pindad mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan 2021, PAL mengalami peningkatan juga, Dahana signifikan mengalami peningkatan," ujar Bobby.
Hanya, Dirgantara Indonesia yang mencatatkan penurunan, jika dibandingkan dengan capaian 2021. Menurutnya, penurunan pendapatan usaha disebabkan oleh pergeseran dari jadwal perolehan kontrak yang belum efektif dan banyak terjadi di internal PTDI.
Editor: Jeanny Aipassa