Humpuss Maritim Patok Harga IPO Rp100 per Saham, Kapan Melantai di Bursa?

Rabu, 02 Agustus 2023 - 11:26:00 WIB

Humpuss Maritim Internasional telah menetapkan harga penawaran umum atau IPO sebesar Rp100 per saham. (foto: Ilustrasi/SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk telah menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp100 per saham. Saat ini perseroan tengah memasuki masa penawaran umum hingga 7 Agustus 2023 mendatang.

Dalam gelaran IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 2,70 miliar atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Melalui IPO, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp270,70 miliar.

Purbaya Disebut Tunda Pajak e-Commerce hingga Pertumbuhan Ekonomi Sentuh 6 Persen

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,353 miliar Waran Seri I atau sebesar 7,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200.

Adapun, sebesar 10 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, guna memenuhi kebutuhan operasional rutin dan pengembangan Management Information System dan digitalisasi bisnis proses perseroan.

BEI Ungkap Faktor Penyebab Maraknya Perusahaan Tunda IPO

Sementara, sisanya akan digunakan untuk memperkuat modal dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan dengan rincian, sekitar 36 persen dialokasikan kepada PT PCS Internasional, sekitar 14 persen dialokasikan kepada PT OTS Internasional, sebesar 26 persen dialokasikan kepada PT Humpuss Transportasi Curah, sebesar 14 persen akan dialokasikan kepada PT MCS Internasional, dan sekitar 10 persen akan dialokasikan kepada PT ETSI Hutama Maritim.

Humpuss Maritim Internasional dijadwalkan melantai di BEI pada 9 Agustus 2023 mendatang dengan kode HUMI. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.