Incar Laba, Krakatau Steel Perkuat Efisiensi Logistik
JAKARTA, iNews.id – PT Krakatau Steel Tbk (IDX: KRAS) akan memperkuat efisiensi demi memperbaiki kinerja perusahaan pada 2018.
Pada tahun lalu, Krakatau Steel menekan kerugian 52,39 persen menjadi 81,75 juta dolar AS dari posisi pada tahun sebelumnya yang rugi 171,69 juta dolar AS. Perbaikan ini ditopang oleh langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan, terutama di sektor logistik.
"Pada 2017 saja, efisiensi yang berhasil didapat dari logistik seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya itu mencapai 10 juta dolar AS," kata Mas Wigrantoro, Direktur Utama Krakatau Steel, Mas Wigrantoro di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Pada tahun lalu, laba usaha Krakatau Stell tumbuh 154,79 persen menjadi Rp443,36 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp286,30 miliar. Wigrantoro yakin, catatan positif ini akan berlanjut pada tahun ini dengan target mencatat laba bersih pada akhir tahun.
Wigrantoro menjelaskan, beberapa langkah efisiensi yang akan dilakukan perusahaan adalah dengan menghilangkan resiko dari harga bahan baku impor yang kerap terpengaruhi oleh aspek geopolitik, tidak lagi terpaku pada satu pemasok, hingga menerapkan skema pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar.
Sebelumnya perusahaan selalu terpaku dengan satu pemasok, dimana 90 persen Slab Steel (baja lembaran setengah jadi) selalu didatangkan dari Rusia. Sejak 2016, Krakatau Steel mendiversifikasi sumber bahan baku impor lewat Korea, Jepang dan Brazil, selain Rusia.
"Jadi ada banyak sumber bahan baku dari beberapa negara. Lebih ke beauty contest dan tidak lagi ada unsur spekulatif. Kami lakukan pyramid buying, ketika harga sedang murah kami bisa beli banyak. Tapi ketika harga naik ya kami beli sedikit," tambah dia.
Selain itu, Krakatau Steel juga berupaya keras mendapatkan bahan bakar gas dengan harga yang ekonomis. Mengingat gas merupakan bahan bakar yang menunjang operasional pabrik Krakatau Steel. Adapun, efisiensi lainnya juga dikejar lewat penerapan paperless dalam segala proses bisnis.
"Pola efisiensi yang kami terapkan tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Ditargetkan sepanjang tahun 2018 kami masih bisa mendapatkan efisiensi 7 juta dolar AS yang berasal dari sisi pengadaan logistik. Efisiensi harus ada setiap tahun," kata dia.
Sebagai upaya mendukung kinerja perusahaan tahun ini, Krakatau Steel menetapkan beberapa langkah strategis yang akan diterapkan sepanjang tahun ini. Yaitu, meningkatkan efisiensi biaya operasi, meningkatkan volume penjualan melalui perjanjian pasokan jangka panjang atau long term supply/agreement (LTSA) dengan pelanggan-pelanggan potensial serta sinergi dengan BUMN.
Perusahaan juga akan menjaga kehandalan fasilitas produksi, melakukan penyelesaian proyek-proyek strategis tepat waktu, menjaga likuiditas perusahaan untuk ketersediaan modal kerja dan menurunkan beban keuangan perseroan.
"Kami targetkan peningkatan penjualan tahun 2018 sampai 40 persen. Kami akan terus melanjutkan sinergi BUMN dan memacu kinerja anak perusahaan. Kami semakin optimis kinerja perseroan semakin lebih baik lagi dan siap menghadapi segala tantangan di tahun 2018," imbuhnya.
Sementara Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengaku optimis kinerja Krakatau Steel bisa semakin membaik tahun ini. Krakatau Steel tengah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk meningkatkan skala ekonomi dari produk baja.
"Nama programnya Cilegon 10 juta ton Steel Cluster pada 2025. Kalau itu tercapai maka akan lebih baik lagi efisiensi yang didapat, hingga akhirnya pendapatan Krakatau Steel pun terus meningkat," katanya.
Editor: Rahmat Fiansyah