Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi Juni 2022 Catat Rekor Tertinggi, Indef: Akhir Tahun Bisa Tembus 6 Persen

Sabtu, 02 Juli 2022 - 07:41:00 WIB
 Inflasi Juni 2022 Catat Rekor Tertinggi, Indef: Akhir Tahun Bisa Tembus 6 Persen
Harga bahan pangan seperti cabai dan bawang merah menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Juni 2022. (Yuswantoro/MNC Portal)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi inflasi pada akhir tahun 2022 bisa menembus angka 6 persen. 

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan hal itu bisa diprediksi dari inflasi pada Juni 2022 yang mencatat rekor tertinggi sejak Juni 2017, yakni 4,35 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan 0,61 persen secara bulanan (month on month/mom). 

"Rata rata katakanlah sekarang kan inflasi bulananya 0,6 persen. Kita ambil yang lebih rendah, misalanya 0,4 persen,dikali sisa enam bulan lagi, berarti 2,4 persen. Maka otomatis inflasi bisa tembus di atas 6 persen, dan itu pertama kali dalam sejarah sejak era inflasi rendah," kata Tauhid, kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (1/7/2022). 

Menurut dia, inflasi Juni 2022 yang sudah di atas batas psikologis menjadi pertanda bahwa pemerintah perlu mengendalikan komoditas yang menjadi penyebab inflasi mengalami kenaikan. 

"Jadi saya kira itu harus diantisipasi dengan menyediakan cadangan terutama makanan dan minuman, dan pemerintah harus melepasnya di pasar atau operasi pasar dan saya kira itu menjadi salah satu strategi," ujar Tauhid. 

Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus memperbaiki jalur distribusi  yang selama ini mengakibatkan harga-harga bahan pokok mengalami kenaikan. 

"Seperti kasus minyak goreng kan problemnya terkait distribusi, saya kira yang lain juga seperti itu dan itu  harus dikurangi sehingga bisa menekan dan bisa mengefesiensikan biaya logistik ataupun biaya distribusi," ungkap Tauhid. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,35 persen pada Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyebutkan inflasi tahunan yang berada di atas 4 persen ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2017 lalu.

"Inflasi kita secara yoy pada Juni 4,35 persen ini tertinggi sejak Juni 2017, dimana pada saat itu inflasi 4,37 persen," ujar Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual,  Jumat (1/7/2022). 

Adapun, penyumbang kenaikan inflasi tersebut yakni, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,47 persen atau terjadi inflasi 1,77 persen (mtm) serta Komoditas cabai merah sebesar 0,24 persen. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut