Infografis Indonesia Berpeluang Jadi Raksasa Pangan Dunia, Ini Syaratnya
"Penggunaan teknologi molekuler seperti teknologi gen editing dapat menjadi solusinya. Ada Inventor dari Inggris menggunakan teknologi tersebut untuk mengembangkan padi yang tahan salinitas tinggi sehingga dapat ditanam pada lahan rawa dekat pantai. Benih yang dihasilkan mulai diuji coba di Vietnam. Indonesi-kan negara kepulauan, di sepanjang pantai itu salinitasnya tinggi, dan kalau kita berhasil mengarah ke sana, saya kira kita akan aman ke depannya," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam beberapa pemberitaan yang mengutip data FAO menyebutkan bahwa Indonesia berdasarkan data badan pangan dunia FAO pada 2018 menduduki peringkat produktivitas kedua dari sembilan negara negara FAO di Benua Asia yang menghasilkan produksi beras melimpah.
Adapun urutan tingkat produktivitas tertinggi adalah Vietnam 5,89 ton per hektar, nomor dua Indonesia 5,19 ton per hektar, selanjutnya Bangladesh 4,74 ton per hektar, Philipina 3,97 ton per hektar, India 3,88 ton per hektar, Pakistan 3,84 ton per hektar, Myanmar 3,79 ton per hektar, Kamboja 3,57 ton per hektar dan Thailand 3.l,09 ton per hektar. Untuk tingkat Asia posisi produktivitas Indonesia berada di peringkat kedua setelah Vietnam.
Editor: Jeanny Aipassa