Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran Tegaskan Pentingnya Permudah Izin Usaha, Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi 
Advertisement . Scroll to see content

Ini 4 Strategi Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023, Nomor 3 Terkait Valas

Kamis, 19 Januari 2023 - 11:51:00 WIB
 Ini 4 Strategi Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023, Nomor 3 Terkait Valas
Menko Perekonomian, Airalngga Hartarto. Foto: Antara
Advertisement . Scroll to see content

2. Sektor Riil

Dari sisi sektor riil, pemerintah akan meningkatkan kinerja industri berorientasi ekspor yang semakin berdaya saing. Saat ini terdapat tiga primadona ekspor Indonesia yakni nikel, kelapa sawit dan turunannya, serta batu bara. 

3. Valas

Pemerintah mempertimbangkan untuk merevisi periode menahan valas dan sanksi Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebagaimana diatur dalam PBIDalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor, dan PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

“Kalau devisanya parkir di negara sendiri, kayak Thailand itu mewajibkan 3 bulan, nah itu akan memperkuat cadangan devisa kita dan akan memperkuat kurs rupiah. Inilah yang diperlukan di tahun 2023. Dengan ekspor yang baik, kita minta dollarnya itu pulang, dan dollarnya pulang tentu disini dengan tingkat suku bunga tertentu dari sistem perbankan yang ditopang oleh BI," ujar Airlangga.

Dia mengungkapkan, memang ada permintaan Bank Indonesia agar PP Nomor 1 terkait dengan devisa direvisi. "Nah kami sedang mempersiapkan itu," ungkap Airlangga.

4. Larangan Ekspor

Di tahun ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan ekspor bauksit yang akan berlaku mulai Juni 2023. Mengingat sebagian besar kebutuhan alumina masih impor, pembangunan smelter di dalam negeri menjadi prospek yang menjanjikan. Untuk mendorong percepatan pembangunan smelter, pemerintah akan mengidentifikasi dan merumuskan dukungan kebijakan terutama yang terkait dengan kebijakan insentif fiskal.

“Karena memang harga bauksit itu relatif rendah, ya dibawah 60 dolar AS, tetapi kalau dia sudah menjadi aluminium bisa di atas 2.300 dolar AS, jadi nilai tambahnya luar biasa. Dan kedua, pemerintah menyadari bahwa sebagian daripada eksportir itu melakukan investasi yang tidak sepenuhnya direalisasikan,” tutur Airlangga.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut