Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Patuhi Aturan Impor BBM: Tidak Menaati, Tunggu Tanggal Mainnya
Advertisement . Scroll to see content

Ini Alasan Masyarakat Jawa-Bali Dapat Jatah Rice Cooker Gratis di Atas 50 Persen

Kamis, 18 Januari 2024 - 14:15:00 WIB
Ini Alasan Masyarakat Jawa-Bali Dapat Jatah Rice Cooker Gratis di Atas 50 Persen
Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyampaikan, penyaluran rice cooker gratis masih didominasi wilayah Jawa dan Bali dengan 56,30 persen. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyampaikan, realisasi penyaluran program Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) berupa rice cooker gratis baru mencapai 342.621 rumah tangga atau hanya 68,5 persen dari target 500.000 rumah tangga yang ditetapkan pada 2023. Sepanjang tahun lalu, penyaluran rice cooker gratis masih didominasi wilayah Jawa dan Bali dengan 56,30 persen. 

"Nah mungkin pertanyaan kenapa Jawa-Bali lebih banyak? Karena ini menyangkut terhadap kesiapan kelistrikan, karena ini kan demand-nya besar," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Kamis (18/1/2024). 

Jisman menyebut, satu unit rice cooker memakai daya listrik 300 hingga 350 watt. Sehingga dipastikan apabila pemerintah memberikan 1.000 atau 2.000 unit rice cooker di subsistem melalui validasi dan verifikasi langsung ke penerimanya tidak akan mengganggu sistem kelistrikan yang ada saat ini. 

"Sehinga kalau kita berikan saat itu juga nanti bersama-sama digunakan AML yang kita berikan tidak ganggu sistem, tidak ada kelebihan beban yang buat sistem kita terganggu. Sehingga Jawa-Bali dipilih harus lebih dari 50 persen, makanya 56,30 persen," tuturnya.

Seperti diketahui bersama, saat ini di wilayah Jawa-Bali sedang mengalami kelebihan pasokan listrik atau overcapacity. Melalui pembagian rice cooker gratis ini dinilai dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. 

"Dan ini penting dan memang tujuan utamanya kami berikan AML ini adalah untuk kurangi impor LPG yang bersubsidi khususnya yang 3 kilogram. Jadi, nanti persyaratannya ada validasi kepala desa dan ada pernyataan gunakan LPG 3 kilogram," kata dia.

Dia menuturkan, pembagian rice cooker gratis ini memuat beberapa manfaat, baik bagi penerima, PLN, serta pemerintah. 

"Nah ini kalau sudah dijalankan kita dapatkan clean cooking, kedua ada peningkatan kWh penjualan dari PLN, yang paling utama adalah mengurangi impor LPG yang kalau ini digunakan pasti LPG-nya berkurang," ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, pembagian rice cooker gratis di sepanjang 2023 disebar di 36 provinsi, 325 kabupaten/kota, 2.460 kecamatan, 12.961 desa/kelurahan.

Sementara, realisasi per wilayah di antaranya, Jawa-Bali 192.890 unit (56,30 persen), Sumatera 61.040 unit (17,82 persen), Sulawesi 36.648 unit (10,70 persen), Kalimantan 35.307 unit (10,30 persen), Nusa Tenggara 7.459 unit (2,18 persen), Maluku 5.640 unit (1,65 persen), Papua 3.637 unit (1,06 persen). Dengan demikian, total pembagian rice cooker gratis sepanjang 2023 sebesar 342.621 unit atau 68,5 persen dari target yang ditetapkan. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut