Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Rutin Sentuh Rekor di November, Kapitalisasi Pasar Capai Rp15.700 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir soal Rencana IPO BUMN

Jumat, 19 Juli 2024 - 10:50:00 WIB
Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir soal Rencana IPO BUMN
Kementerian BUMN memilih tidak buru-buru membawa perusahaan pelat merah untuk IPO di BEI. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memilih tidak buru-buru membawa perusahaan pelat merah untuk menawarkan perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, butuh stabilitas pasar untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan, perlu kalkulasi atau perhitungan matang baik dari sisi pasar hingga dinamika makroekonomi. Dengan begitu, pemegang saham memilih untuk tidak tergesa-gesa mendorong BUMN untuk IPO di BEI.

“Ga bisa (langsung IPO), harus ada hitungannya,” ujar Arya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip, Jumat (19/7/2024). 

Arya pun mencontohkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang batal go public. Padahal, pencatatan saham perdana anak usaha PT Pertamina (Persero) di BEI ditargetkan dapat terealisasi 2023 lalu. 

Keputusan penundaan IPO PHE tersebut terjadi setelah Kementerian BUMN melakukan penilaian atas kinerja Pertamina Group, termasuk melihat dinamika pasar modal saat itu.

"Saya kasih contoh, dulu waktu Pertamina Hulu Energi mau di-IPO-kan, itu market-nya ga cocok, ga pas market-nya, ga bisa dipaksakan gitu, itu harus benar bisa, baru bisa," tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut