Ini Strategi Morula IVF Jadi Klinik Terbaik di Asia Pasifik untuk Kembangkan Bisnis Bayi Tabung
Dalam perjalanan bisnis tersebut, perusahaan pengembangan klinik fertilitas sudah membantu lebih dari 150.000 pasangan suami istri. Bahkan, hampir 10.000 kelahiran dari hasil program IVF.
"Karena itu, kita berharap dengan teknologi yang semakin maju ini klinik IVF dengan pengalaman lebih dari 25 tahun ini sudah mempunyai suatu standar operasional prosedur yang sama di seluruh Indonesia," ucap dia.
Di sisi teknologi, Morula memiliki teknologi terbaru yang dinamai Pre Implementation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implementation Genetic for Monogenic disorder (PGT-M).
Kedua alat itu bertujuan mendeteksi masalah kromosom pada embrio dan mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung. Arie memastikan teknologi tersebut sangat baik di bidang IVF.
"Selain itu teknologi update terkini adalah kita sudah bisa melakukan pemeriksaan genetik kromosom pada embrio, yaitu dengan PGT-A, PGT-M, bahkan dengan PGT-SR," ungkap dia.
Di lain sisi, dari total pasien Morula Indonesia, 15-20 persen di antaranya merupakan warga negara asing. Arie menyebut pasien berasal dari berbagai negara di Asia dan Eropa, seperti China, Belanda, hingga Rusia.
"Pasien-pasien ini datang tentu saja dengan tingkat keberhasilan kita yang cukup tinggi, jadi tidak kalah dengan tingkat keberhasilan internasiona, di atas 40-50 persen dan kita membuat banyak pasien baik dari China, Eropa, Rusia, Belanda itu datang ke kita untuk bisa melakukan program (bayi tabung)," tutur Arie.
Dengan strategi bisnis saat ini, Arie optimis Morula tidak saja menggerakan usaha di bidang bayi tabung. Namun, juga membangun koneksi atau hubungan dengan berbagai pihak di seluruh Indonesia.
"Artinya dengan teknologi yang kita sudah mumpuni saat ini, kita berusaha membuka koneksi jaringan dengan berbagai dokter-dokter di seluruh Indonesia," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin