Inka Akan Pasok 16 Rangkaian KRL Lokal untuk KCI di 2025, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka angkat bicara soal pengadaan rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) untuk memenuhi kebutuhan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship Inka, Bambang Ramadhiarto, mengatakan pihaknya tidak bisa memenuhi kebutuhan KRL dari KCI lantaran KCI belum mengajukan permintaan dan kontrak antarkedua pihak belum dilakukan.
Menurut dia, pembuatan rangkaian KRL membutuhkan waktu sekitar 2 tahun, sehingga seharusnya KCI sudah memperhitungkan kebutuhan pada 2023 dan 2024 seiring rangkaian kereta yang akan pensiun, sejak jauh-jauh hari.
Dengan demikian pegajuan ke Inka dapat dilakukan sebelum batas waktu bagi rangkaian KRL yang pensiun.
Bambang menjelaskan, jika KCI mengajukan pengadaan 16 rangkaian KRL lokal tahun ini, maka Inka baru bisa memasoknya pada 2025 mendatang. Sebelumnya, Inka dan KCI terlebih dahulu menandatangani kontrak yang ditargetkan dilakukan pada Maret 2023.
Bambang mengatakan, pihaknya akan mengirimkan rangkaian kereta pertama kepada KCI pada bulan ke-22 pasca tanggal efektif kontrak. Pengiriman dilakukan secara bertahap hingga 2025 atau awal 2026.
"16 rangkaian atau trainset dan tiap rangkaian terdiri dari 12 kereta. Kontrak akan ditandatangani delivery rangkaian pertama bulan ke-22 setelah effective date of contract (EDC), delivery rangkaian ke 16 adalah bulan ke-31 setelah EDC," ungkap Bambang kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (7/3/2023).
Dalam arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, 16 unit rangkaian KRL yang akan dipasok INKA sudah diwacanakan sejak pertengahan 2022 lalu. Wacana tersebut dibarengi dengan kesepakatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada 9 Mei 2022.
Meski begitu, kabar kelanjutan kerja sama itu tidak terlalu mencuat ke publik, hingga KCI mengajukan permohonan impor 10 kereta bekas asal Jepang ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Saat itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku induk bisnis KCI, harus menyepakati kerja sama. Langkah kedua BUMN bagian dari upaya pemerintah menekan impor kereta bekas dari negara lain, khususnya Jepang.
"Jadi mereka ini akan melakukan pengadaan 16 unit kereta train set. Di mana ini merupakan satu terobosan, kita harapkan memang di Indonesia ini sistem kereta api yang sehat," kata Tiko.
Dia mengaku impor rangkaian kereta masih mendominasi pengadaan moda transportasi perkeretaapian di Tanah Air. Sehingga, kerja sama INKA dan KAI dipandang penting dilakukan.
Editor: Jeanny Aipassa