Apa Dampaknya Jika Impor Kereta Bekas Jepang Dilarang?
JAKARTA, iNews.id - Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan impor kereta bekas dari Jepang perlu dilakukan karena adanya sejumlah kereta yang akan dikonservasi pada tahun ini dan tahun depan. Menurutnya, jika tidak ada penggantinya maka perjalanan KRL akan berkurang dan berpengaruh terhadap daya angkut, yang pada akhirnya waktu mengurai kepadatan orang di staisun akan lebih panjang.
"Daya angkut pasti terganggu, tetapi saya harus memastikan kepada masyarakat, KRL tidak akan berhenti dengan adanya masalah ketika kita tidak bisa mendatangkan 10 KRL," kata Anne dalam Market Review IDXChannel, Kamis (2/3/2023).
Menurutnya, dengan kondisi saat ini, pihaknya membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengurai kepadatan orang di stasiun pada jam-jam sibuk. Karena itu, jika 10 rangkaian kereta tidak beroperasi pada tahun ini karena konservasi, maka waktu untuk mengurai kepadatan di jam sibuk diperkirakan menjadi 4 jam. Artinya, waktu tunggu kedatangan kereta menjadi lebih lama.
"Dampaknya ketika jam sibuk saat ini saja kita mengurainya hampir 2 jam. Jadi kalau tidak didatangkan 10 kereta itu, yang bisa mengangkut 200-300.000 (penumpang), (mengurai kepadatan penumapang di) jam sibuk bisa (menjadi) 4 jam," tuturnya.