Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mustofa Nahra: Gaya Koboi Purbaya Disukai Masyarakat, kalau Luhut Menjengkelkan
Advertisement . Scroll to see content

Investasi Berbelit, Luhut Mau Buat Satgas Khusus Sektor Hulu Migas

Rabu, 31 Juli 2024 - 15:25:00 WIB
Investasi Berbelit, Luhut Mau Buat Satgas Khusus Sektor Hulu Migas
Luhut mau bentuk satgas khusus untuk atasi investasi migas yang berbelit.. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan segera membentuk satgas (satuan tugas) yang khusus menangani investasi di sektor hulu migas. Hal itu demi menggaet investor menanamkan modalnya di Indonesia.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan salah satu kendala investasi di sektor hulu migas adalah soal regulasi yang berbelit. Akibatnya, proses investasi di sektor tersebut menjadi terganggu.

"Kami lagi bikin task force untuk itu (penangan investasi hulu migas), untuk melihat aturan-aturannya," ucap Luhut usai menghadiri acara pembukaan International & Indonesia CCS Forum 2024 di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Selain untuk proses investasi di sektor hulu migas, pembentukan satgas juga untuk menjalin komunikasi dengan Kementerian Keuangan terkait rencana pemberian insentif sebagai pemanis bagi para calon investor.

Luhut menilai saat ini investasi di sektor hulu migas cukup kompetitif. Terutama di negara yang memiliki potensi kandungan yang cukup besar seperti Afrika, yang saat ini disebut punya proses investasi yang lebih menarik ketimbang Indonesia.

"Jadi yang sedang merevisi, kita berbicara dengan Kementerian Keuangan, dan sebagainya. Kita harus kasih insentif lebih bagus lah. Sekarang saya lihat malah Afrika itu lebih bagus dari kita," tutur dia.

Luhut menjelaskan salah satu yang menjadi penyebab daya tarik adalah masalah rasio bagi hasil antara pemerintah dengan para pelaku usaha. Luhut kembali membawakan contoh Afrika misalnya, rasio bagi hasilnya 60:40, sedangkan Indonesia masih 85:15.

"Afrika itu malah berikan (rasio bagi hasil) 60:40. Kita masih 85:15. Jadi, kita sekarang ini harus betul tajam melihat sekeliling kita. Karena pilihan orang (investor) bukan hanya Indonesia. Banyak yang lain. Jadi, kita harus melihat di sekeliling kita," kata Luhut.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut