Izin Dipermudah, Kepala BKPM Ajak Investor Asing Garap EBT di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengajak investor asing ramai-ramai menggarap proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan reformasi regulasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan Online Single Submission (OSS), sehingga izin berinvestasi semakin dipermudah, bahkan semua keinginan dan kebutuhan investor bisa terjawab.
"Oleh karena itu, sekarang sudah jauh lebih efektif dan sekarang kita masuk pada sebuah ekonomi yang dalam istilah kami, yaitu green energy. Untuk itu kami mengajak investor asing beramai-ramai investasi di EBT," ujar Bahlil dalam Indonesia Investment Webinar Series 2021-Taiwan pada Kamis(23/9/2021).
Dia mengatakan, Indonesia harus mampu memberikan kontribusi terbesarnya kepada dunia terkait green energy. Karena itu, sambung Bahlil, arah kebijakan negara di Kementerian Investasi, di sektor-sektor apa saja yang menjadi prioritas sekarang adalah di sektor-sektor hilirisasi, dimana terjadi industri-industri yang berbasis pada energi hijau.
"Khusus mengenai green energy, kenapa Indonesia menjadikan ini salah satu fokus dalam arah kebijakan investasi, khususnya menyangkut soal baterai mobil. Sebab kita tahu, bahan baku baterai mobil sebagian besar adalah nikel, kemudian cobalt, mangan, dan lithium. Secara kebetulan, Indonesia memiliki cadangan nikel dunia sebanyak 24-26 persen, ini semuanya ada di Indonesia," ungkap Bahlil.