Jadi Komut Amartha Group, Rudiantara Akan Percepat Digitalisasi UKM Informal di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Periode 2014-2019, Rudiantara, ditetapkan sebagai Komisaris Utama Amartha Group sejak 1 Juli 2021. Amartha merupakan perusahaan teknologi finansial yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan ekonomi informal di desa.
Bersama Amartha, Rudiantara memiliki misi mendorong dan memperkuat Amartha dalam mempercepat digitalisasi pelaku usaha mikro sektor informal di Indonesia. Rudiantara menjelaskan bahwa Amartha adalah perusahaan fintech yang menciptakan dampak sosial luar biasa karena melayani segmen masyarakat dalam piramida ekonomi terbawah.
“Saya merasa terhormat dapat bersama-sama dengan Amartha mengakselerasi layanan keuangan untuk unserved (masyarakat yang tidak terlayani) dan underserved (masyarakat yang memiliki akses tapi hanya mempunyai pilihan terbatas)," ujar Rudiantara, dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).
Dia menjelaskan, Amartha menyalurkan permodalan usaha untuk perempuan pengusaha mikro di desa dengan nilai pinjaman rata-rata Rp3,6 juta.
Model bisnis dengan sistem online ke offline, menjadi kekuatan Amartha untuk dapat memastikan permodalan yang disalurkan tepat guna untuk kegiatan produktif, dengan memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mempercepat transformasi digital di pedesaan.
Selain itu, prestasi Amartha dalam memberdayakan ekonomi perempuan, telah mendapatkan apresiasi dan dukungan berupa pendanaan dari Women’s World Banking.
Menurut dia, dalam upaya mengakselerasi digitalisasi UMKM di Indonesia tidak ada jalan lain selain harus mendorong kebijakan keberpihakan dengan menjadikan UMKM sebagai subyek.
"Artinya, UMKM senantiasa diberi kesempatan, diberi nilai tambah secara ekonomi dan sosial untuk lebih maju dan sejahtera. Tidak hanya sebagai objek, dimana UMKM hanya sebagai konsumen atau penerima layanan saja. Sehingga harapannya teknologi dapat dimanfaatkan UMKM, termasuk fintech sebagai enabler.” kata Rudiantara.
Selama pandemi Covid-19, Amartha terus menyalurkan permodalan kepada pelaku usaha mikro guna mendorong pertumbuhan ekonomi di desa. Secara year on year (yoy) pendanaan Amartha hingga Juni 2021 telah tumbuh mencapai 35 persen.
Permodalan usaha senilai Rp870 miliar telah disalurkan untuk memberdayakan 203,165 Mitra di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, Amartha dengan strategi mitigasi dan sistem skor kredit secara konsisten berhasil menjaga angka non performing loan (NPL) di 0,2 persen.