Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dorong Swasembada Energi, Prabowo Ingin Papua Ditanam Sawit hingga Singkong
Advertisement . Scroll to see content

Jajaki Beberapa Negara, Pertamina Cari Minyak Mentah Murah Imbas Perang Israel-Palestina

Rabu, 18 Oktober 2023 - 13:46:00 WIB
Jajaki Beberapa Negara, Pertamina Cari Minyak Mentah Murah Imbas Perang Israel-Palestina
ilustrasi Pertamina jajaki beberapa negara cari minyak mentah murah. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Konflik di Timur Tengah yang terjadi antara Hamas-Israel memancing kekhawatiran Indonesia sebagai importir minyak mentah. Sebab konflik tersebut akan mempengaruhi pasokan minyak dan harganya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menjajaki beberapa negara untuk mencari harga minyak mentah yang lebih murah, seperti negara di Timur Tengah lainnya hingga Afrika.

Sebab seperti diketahui, Indonesia lebih banyak mengimpor minyak ke negara Nigeria dan Arab Saudi. 

"Sebenarnya Pertamina bisa melakukan lelang, kedua dilakukan business to business (b2b) atau government to government (g2g)  atau government to business (g2b). Sekarang Pertamina sedang menjajaki beberapa negara untuk mencari crude yang lebih murah," tutur dia ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/10/2023). 

Diakui Djoko, Rusia sejatinya menawarkan harga minyak mentah yang lebih murah. Namun karena adanya konflik Rusia-Ukraina maka pemerintah Indonesia mengurungkan niat untuk impor dari negara tersebut dan mencari alternatif negara lain. 

"Sebetulnya Rusia menawarkan lebih murah tapi karena ada konflik Ukraina dan Rusia, kita sudahlah daripada nanti bermasalah di kemudian hari kita cari ke tempat lain," kata dia. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga mengaku terbuka untuk mencari sumber-sumber minyak mentah baru untuk menghindari permasalahan pasokan.

Tutuka menegaskan, dirinya tidak membatasi negara mana saja yang akan menjadi sumber minyak Indonesia selanjutnya selama energy security terpenuhi dan terjangkau, karena prioritas utamanya ialah pasokan energi yang harganya dapat terjangkau oleh masyarakat. 

Katanya, Indonesia juga telah memiliki DEN yang bertugas menganalisis dan menyiapkan cadangan strategi dan operasinal untuk memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.

"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja. Sekarang kita impor paling besar dari Arab Saudi dan Nigeria, banyak sih tapi sebagian besar dari dua itu," ujarnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/10/2023) lalu.

Tutuka menuturkan, guna menjaga upaya pasokan energi dalam negeri maka Indoneisa harus mencari sumber dari negara lain di luar Saudi Arabia tersebut.

"Kita buka memang kalau ada masalah harus kita ambil (minyak) dari mana dan sebagainya, yang jelas, pasokan energi harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," ucap Tutuka.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut