Jeff Bezos dan Elon Musk Enggak Bayar Pajak, Sri Mulyani : Ini Masalah Besar
Sri Mulyani kemudian menyinggung pemberitaan mengenai kebocoran data pajak konglomerar di AS, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos.
"Mungkin bapak ibu tadi malam midnight dapat berita, karena saya juga pasti belum tidur, kemudian saya baca berita itu bahwa bocor data di AS. Para pembayar pajak terkaya dibocorin, ternyata mereka nggak bayar pajak. Ini menjadi sesuatu hal yang sangat besar," jelasnya.
Sebelumnya, para orang terkaya di Amerika hanya membayar sedikit pajak dari peningkatan kekayaannya. Beberapa di antaranya Jeff Bezos, Elon Musk, Warren Buffett, Carl Icahn, Michael Bloomberg, dan George Soros.
Berdasarkan data itu, kumpulan peningkatan kekayaan 25 orang terkaya di AS mencapai USD401 miliar atau sekitar Rp 5.694 triliun sejak 2014 hingga 2018. Namun, pajak yang mereka keluarkan terlampau kecil, hanya USD13,6 miliar atau Rp 193 triliun. Pembayaran tersebut dilakukan untuk pajak pendapatan federal selama lima tahun.
ProPublica melihat, miliarder-miliarder ini tak seperti kebanyakan orang lain yang penghasilannya berasal dari pendapatan upah konvensional. Para miliarder tersebut, justru sering mendapatkan manfaat dari penghindaran pajak, seperti saham dan real estate yang tidak dianggap kena pajak kecuali saat aset tersebut dijual
Untuk diketahui, masyarakat biasa di AS yang rata-rata memperoleh USD70 ribu dolar atau Rp994 juta per tahun, harus membayar 14% pajak federal atau 9.800 dolar AS alias Rp 139 juta.
ProPublica mengatakan, Jeff Bezos, sebagai orang terkaya di dunia membayar pajak tidak lebih dari satu persen dalam tarif pajak yang sebenarnya. Jumlahnya yakni sekitar USD973 juta (Rp 13,8 triliun) atas pertumbuhan kekayaan sebesar USD99 miliar dolar AS (Rp 1.412 triliun) selama periode lima tahun.
Editor: Jeanny Aipassa