John Carmack Resmi Keluar dari Meta, Berikan Memo Kritik Efisiensi Perusahaan
NEW YORK, iNews.id - John Carmack, pelopor Virtual Reality (VR), resmi mengumumkan keluar dari Meta, pada Sabtu (17/12/2022). Pengumuman itu, disampaikan melalui akun Facebook dan Twitter-nya.
Dalam pengumuman tersebut, John Carmack mengonfirmasi bahwa dia benar-benar keluar dari Meta sebagaimana diberitakan Business Insider dan The New York Times.
"Saya mengundurkan diri dari posisi saya sebagai konsultan eksekutif VR Meta. Ini adalah akhir dekade saya di VR," kata John Carmack, dalam memo internal Meta, seperti dikutip Reuters, Minggu (18/12/2022).
John Carmack memulai memonya dengan memuji Quest 2, perangkat keras seluler, pelacakan luar dalam, streaming PC opsional, layar 4k (ish), yang hemat biaya. Menurutnya, Quest 2 telah mengalami perkembangan seperti yang dia inginkan dan produk itu sukses membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
"Itu semua bisa terjadi sedikit lebih cepat dan menjadi lebih baik jika keputusan yang berbeda dibuat, tetapi kami membangun sesuatu yang cukup dekat dengan The Right Thing," kata John Carmack.
Dia juga tak menutupi bahwa masalah utama yang menyebabkannya memutuskan keluar dari Meta terkait dengan efisiensi dari perusahaan.
"Masalahnya adalah efisiensi kami. Saya akan mengatakan bahwa organisasi yang hanya mengetahui ketidakefisienan tidak siap untuk persaingan yang tak terelakkan," ungkap John Carmack.
Dia kemudian memaparkan bagaimana efisiensi yang dilakukan Meta berdampak bagi banyak staf di divisi VR. Dia bahkan menyebut efisiensi yang dilakukan mencapai seperempat dari yang diperlukan. Seperti diketahui, Meta baru saja melakukan PHK terhadap 11.000 karyawan di Facebook, Whatsapp, dan Instagram.
"Kami memiliki jumlah orang dan sumber daya yang sangat banyak, tetapi kami terus-menerus menyabotase diri sendiri dan menyia-nyiakan upaya. Beberapa orang mungkin mencemooh dan berpendapat bahwa kami baik-baik saja, tetapi yang lain akan tertawa dan berkata, “Separuh? Ha! Saya sedang dalam efisiensi seperempat!" ujar John Carmack.
Dia pun mengungkapkan sebagai petinggi di divisi tersebut, dia berupaya menyuarakan kekurangan, namun hal itu baru terpenuhi satu atau dua tahun kemudian di saat masalah sudah menumpuk. Hal itu, membuatnya berpikir bahwa dia tak cukup berpengaruh.
"Saya pikir pengaruh saya di pinggiran positif, tetapi tidak pernah menjadi penggerak utama. Ini memang merugikan diri sendiri," kata John Carmack.
Dia kemudian menutup memo tersebut dengan mengatakan sudah lelah dalam pertarungan dan memutuskan untuk mengembangkan ide-idenya terkait VR melalui perusahaan rintisan (startup) yang didirikannya.
Meski demikian, dia menyebut Meta memiliki keunggulan di VR dan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Bahkan John Carmack menilai tak ada perusahaan yang lebih baik di bidang ini selain Meta.
"VR dapat memberikan nilai bagi sebagian besar orang di dunia, dan tidak ada perusahaan yang memiliki posisi lebih baik untuk melakukannya selain Meta. Mungkin benar-benar mungkin untuk sampai ke sana hanya dengan mengikuti praktik saat ini, tetapi ada banyak ruang untuk perbaikan. Buat keputusan yang lebih baik dan isi produk Anda dengan Give a Damn," tutur John Carmack.
John Carmack menjadi chief technology officer pertama Oculus pada 2013 setelah dia keluar dari id Software, di mana dia ikut menciptakan franchise Doom and Quake. Dia bergabung dengan Meta (saat itu masih bernama Facebook) membeli Oculus seharga 2 miliar dolar AS pada tahun 2014.
Editor: Jeanny Aipassa