Jokowi Sebut Ada Peluang yang Bisa Dimanfaatkan di Tengah Krisis Pangan, Apa Itu?
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut krisis pangan tengah melanda dunia saat ini. Dia mencatat ada 19.600 orang setiap harinya meninggal dunia karena kelaparan.
Meski begitu, Jokowi melihat ada peluang untuk memajukan ekosistem digitalisasi di sektor pangan. Oleh karena itu, dia meminta BUMN harus memperkuat ekosistem digitalisasi dengan menggaet sejumlah perusahaan rintisan Tanah Air.
"Tetapi saya melihat ini justru ada peluang, ada opportunity yang bisa dilakukan karena ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara," ujar Jokowi saat membuka BUMN Startup Day 2022, Senin (26/9/3022).
Jokowi menambahkan, nilai ekonomi digital diperkirakan akan mencapai Rp4.531 triliun pada 2030. Angka ini melompat delapan kali lipat dari nilai digital ekonomi Indonesia pada 2020 yang tercatat mencapai Rp632 triliun.
"Ini melompat delapan kali lipat dari 2020 kira-kira Rp632 triliun, melompat menjadi Rp4.531 triliun nanti di 2030, artinya peluangnya besar sekali dan ini adalah kesempatan bapak-ibu saudara sekalian, terutama yang muda-muda karena juga pengguna internet Indonesia sudah mencapai 77 persen, besar sekali potensi yang ada," ucapnya.
Jokowi optimistis Indonesia bisa menghadapi krisis pangan dunia akibat geopolitik. Menurutnya, perang Rusia-Ukraina akan terus berlanjut ke depannya. Pernyataan ini setelah Kepala Negara bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Perang akan lama dan itu berakibat kesulitan-kesulitan lain, krisis pangan, krisis energi krisis finansial, Covid-19 yang belum pulih," kata dia.
Editor: Aditya Pratama