Jokowi soal ASEAN: Kawasan Paling Menarik untuk Investasi!

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini resmi membuka  ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Istana Negara pada sore hari ini Kamis (1/9/2023). Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa lokasi ASEAN adalah kawasan yang paling menarik untuk investasi.

Awalnya Jokowi menyampaikan sebuah pepatah bahwa tetangga di ibaratkan sebagai saudara dekat. Ia pun menilai ASEAN sangat menggambarkan pepatah tersebut.

Baca Juga

Wamenkeu: Dana Transfer Dipangkas Tak Kurangi Manfaat ke Masyarakat Daerah

"Sebuah pepatah indonesia mengatakan tetangga itu ibarat saudara dekat. Lebih utama tetangga yang dekat daripada saudara yang jauh. Saya rasa pepatah ini sangat sangat relevan untuk ASEAN yang 50 tahun yang lalu telah mengikrarkan kekeluargaannya dengan family name ASEAN," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menilai jika ASEAN sebuah keluarga, maka termasuk kategori yang harmonis hingga berprestasi.

Baca Juga

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Akan Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

"Sebagai keluarga menurut saya ASEAN ini termasuk kategori keluarga yang harmonis, termasuk kategori keluarga yang kompak, dan termasuk kategori yang berprestasi," kata Jokowi dalam sambutannya.

Baca Juga

Infografis Transjakarta Sediakan 4 Rute Shuttle Bus Gratis Dukung KTT ASEAN

Bagaimana tidak, kata Jokowi, ASEAN adalah kawasan yang damai, stabil dan juga sebagai kawasan yang tumbuh sejahtera. Maka dari itu, ASEAN juga menjadi lokasi yang menarik untuk Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi.

"Kita lihat pertumbuhan ekonomi ASEAN di 2024 diperkirakan tertinggi di dunia mencapai 4,5 persen yoy. ASEAN juga menjadi kawasan paling menarik bagi FDI, di tahun 2022 17 persen FDI masuk ke ASEAN 
ini juga tertinggi dibanding kawasan berkembang lainnya," ucap Jokowi.

Bahkan, kawasan ASEAN tengah memiliki bonus demografi di angkatan kerjanya. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian di ke depannya.

"ASEAN juga sedang menikmati bonus demografi dengan angkatan kerja ketiga terbesar di dunia 65 persen populasi berpotensi nantinya menjadi kelas menengah di tahun 2030," tutur dia.

Editor: Puti Aini Yasmin