Juni 2018, Bank Bukopin Right Issue Rp2 Triliun
Eko pun optimistis tujuh strategi tersebut akan bisa meningkatkan daya saing Bank Bukopin dalam menghadapi kompetisi di era perbankan digital dan iklim bisnis perbankan yang telah memasuki era maturity .
“Salah satu program andalan kami adalah Flexy Bill. Ini merupakan fasilitas pembiayaan tagihan listrik yang diberikan kepada pelanggan PLN yang memenuhi persyaratan sesuai analisis kelayakan bank dan PLN sebagai Beneficiary (Penerima) pembayaran tagihan listrik tersebut,” katanya.
Adapun untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan properti, dia menuturkan, perseroan terus meningkatkan kerja sama dengan pengembang tahun ini. Dalam hal ini, Bank Bukopin telah bekerja sama dengan 93 developer, baik untuk segmen perorangan maupun perusahaan.
Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya menambahkan, secara umum fokus bisnis perseroan tahun 2018 ini akan diarahkan pada 8 poin. Pertama, komposisi penyaluran kredit pada segmen debitur ritel dengan ATMR rendah.
Kedua, tingkat kualitas aset yang sehat melalui penyempurnaan proses bisnis dan independensi proses analisis risiko dan kelayakan kredit disertai percepatan penanganan kredit bermasalah. Ketiga, komposisi sumber dana lebih kuat pada segmen menengah guna mencapai customer base yang sehat.
“Keempat, pemasaran produk, baik kredit, dana, maupun layanan/fee based yang lebih seimbang dan profitable melalui kerja sama mitra strategis maupun upaya bundling,” ungkap dia.
Kelima, penguatan permodalan serta eksplorasi atas sumber dana masyarakat yang bersifat non-konvensional. Keenam, peningkatan kualitas pelayanan melalui simplifikasi proses bisnis maupun pengembangan perbankan digital. Ketujuh, laba yang terus meningkat secara sustainable” dan predictable. Kedelapan, rasio keuangan yang semakin baik dan kompetitif. (Kunthi Fahmar Sandy)
Editor: Rahmat Fiansyah