Kadin Sebut UMKM Justru Babak Belur Saat Pandemi Covid 19 Melandai, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut UMKM babak belur justru di saat pandemi Covid-19 melandai. Padahal, semakin berkurangnya kasus Covid-19 seharusnya menjadi momentum pemulihan bahkan kebangkitan UMKM.
Menurut Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya, kondisi UMKM saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi pada masa awal pandemi Covid-19.
Jika pada awal pandemi Covid-19 keuntungan UMKM tergerus akibat kebijakannya pembatasan masyarakat, maka pasca pandemi UMKM harus rela mencari celah keuntungan yang tipis di tengah naiknya harga bahan pokok hingga tarif pajak yang ditetapkan pemerintah.
Dia menjelaskan, kondisi tersebut membuat UMKM mau tidak mau harus mengurangi produksi. Perbedaannya ketika awal pandemi Covid-19, UMKM mengurangi produksi karena pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan pemerintah, saat ini UMKM melakukannya karena tingginya biaya produksi akibat kenaikan harga bahan baku.
Sharmila mengungkapkan, ketika harga minyak goreng melambung cukup tinggi, dan berbarengan dengan pajak PPN yang naik menjadi 11 persen, maka hal itu menggerus provit pengusaha sebesar 30 persen.