Kalaeidoskop 2021: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akhirnya Disuntik APBN
Akhirnya, China terpilih menjadi pemenang tender proyek. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) ditunjuk sebagai penanggung jawab megaproyek ini. Perusahaan itu merupakan gabungan dari konsorsium Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China, Beijing Yawan Co Ltd.
Adapun konsorsium Indonesia terdiri dari empat perusahaan BUMN, yakni PT Wijaya Karya (WIKA), PT kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, serta PT Jasa Marga. WIKA ditunjuk sebagai pemimpin konsorsium, namun pada Oktober tahun ini, pemimpin konsorsium diganti PT KAI.
Pada 21 Januari 2016, groundbreaking proyek tersebut dilakukan di Bandung Barat, dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, namun minus Menteri Perhubungan (Menhub) saat itu, Ignasius Jonan.
Ketidakhadiran Jonan tidak mengherankan karena sejak awal dicetuskannya KCJB, bahkan sejak dirinya menjabat sebagai Direktur Utama KAI, Jonan dengan lantang menolak proyek tersebut. Menurutnya, proyek itu tidak berkeadilan karena hanya fokus mengembangkan perkeretaapian di Jawa.
Setelah peletakan batu pertama, Jonan tak kunjung memulai konstruksi KCJB. Padahal, proyek tersebut sudah diresmikan Jokowi. Jonan mengatakan, dokumen perjanjian konsensi dan izin pembangunan yang harus diserahkan PT KCIC belum lengkap sehingga pembangunan belum bisa dilakukan. Hinggga enam bulan kemudian, tepatnya pada Juni 2016, Jonan tak lagi menjabat sebagai menhub.