Kaleidoskop 2022: Badai PHK di 2022 Melanda Startup hingga Perusahaan Padat Karya
PHK massal dilakukan oleh sejumlah perusahaan di dalam maupun luar negeri. Terbanyak adalah perusahaan rintisan atau starup dan teknologi.
Di dalam negeri, ada platform jual-beli online JD.id yang melakukan PHK terhadap 200-an karyawannya atau setara dengan 30 persen dari total pekerja. Selain itu, ada perusahaan edutech, Ruangguru yang juga melakukan PHK terhadap karyawannya.
Gojek dan TokoPedia (GoTo) juga melakukan PHK terhadap 1.300 karyawannya atau 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo. Zenius juga melakukan PHK kepada 200 karyawan, LinkAja merumahkan sekitar 200 pekerja. Selain itu, Glints yang memecat 198 pekerja, Ajaib melakukan PHK kepada 67 karyawan, Shopee Indonesia, Sayurbox, Sirclo, dan TaniHub.
PHK juga terjadi pada perusahaan logistik SiCepat Ekspres yang melakukan PHK sebanyak 365 karyawanya, mulai dari Admin Operasional hingga kurir SiCepat Ekspres. Di samping itu, ada Bananas Indonesia, Binar Academy, Tokocrypto.
Selain startup, industri padat karya seperti industri tekstil dan alas kaki juga kena badai PHK. PT Fotexco Busana International yang merupakan produsen pakaian dalam di Bogor, Jawa Barat hingga November lalu, ada 64.000 karyawan dari 124 perushaan di Jawa Barat yang mengalami pengurangan jam kerja, dan putus kontrak.
Tak hanya Indonesia, badai PHK juga melanda perusahaan raksasa teknologi di dunia. Beberapa perusahaan teknologi yang melakukan PHK massal, yakni Twitter yang melakukan PHK terhadap 3.700 karyawannya. PHK karyawan dilakukan setelah Elon Musk melakukan akusisi platform media sosial tersebut. Bahkan, Musk dikabarkan juga akan melakukan PHK terhadap karyawan di perusahaan produsen mobil listriknya, Tesla.
"Mengenai pengurangan karyawan di perusahaan Twitter itu karena perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar AS per hari," tulis Musk pada akunnya di Twitter.
Raksasa teknologi dunia selanjutnya yang melakukan PHK adalah perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memecat sekitar 13 persen dari total karyawannya atau lebih dari 11.000 orang.
Selain itu, perusahaan milik Jeff Bezos, Amazon Inc juga mengurangi 10.000 karyawan. Ada juga Bettercom, yang memecat 3.000 karyawan. Disusul Peleton, yang melakukan PHK terhadap 2.800 karyawannya. Xioami juga memangkas 10 persen pekerja atau sekitar 3.500 karyawan.
Beberapa perusahaan global lain yang melakukan hal serupa, di antaranya Intel, Microsoft, Softbank, Netflix, Ford. Di samping itu, Philips, Unilever, GAP, Credit Suisse.
Editor: Jujuk Ernawati