JAKARTA, iNews.id - Harga kedelai impor yang melonjak berdampak pada harga kedelai lokal, sehingga banyak perajin mengancam akan mogok produksi. Untuk menyiasati kondisi tersebut, disiapkan pengganti kedelai sebagai bahan baku tahu tempe, yakni kacang koro pedang.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki telah menyiapkan alternatif bahan baku agar usaha tempe dan tahu lebih berkelanjutan ke depannya. Salah satu komoditas yang dapat dijadikan sebagai substitusi adalah kacang koro pedang.
Investasi Asing di Sektor Manufaktur Diproyeksi Lanjut Menguat di 2026
"Para perajin tempe dan tahu juga harus melakukan inovasi untuk mencari alternatif pengganti kedelai impor yang semakin hari semakin mahal. Salah satunya dengan menggunakan kacang koro pedang," kata dia, dikutip Kamis (17/2/2022).
Teten mengatakan, dengan kacang koro pedang, para perajin tidak lagi tergantung sepenuhnya oleh kedelai impor yang harganya selalu mengalami kenaikan setiap tahun, sehingga memengaruhi produksi tempe dan tahu.
Dampak Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu Tempe Diperkecil Hingga Pengurangan Karyawan
"Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton setahun. Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substitusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200.000 sampai 250.000 ha," tuturnya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku