Kekayaan Para Taipan Ini Naik Rp7.000 Triliun Berkat AI, Siapa Saja?
Sementara itu, peraih keuntungan terbesar berdasarkan persentase kekayaan bersih terjadi pada lima miliarder dari perusahaan komputasi awan, CoreWeave. Pasalnya, Saham CoreWeave telah naik 250 persen sejak melantai di bursa pada Maret 2025 lalu, hampir tiga kali lipat kekayaan bersih empat miliarder pendirinya (Michael Intrator, Brian Venturo, Brannin McBee, dan Peter Salanki) dan investor awal Jack Cogen.
CEO SoftBank Masayoshi Son dan pendiri raksasa pencarian Rusia Yandex, Arkady Volozh, juga merupakan penerima manfaat besar dari AI. Kekayaan keduanya masing-masing meningkat sebesar 142 persen dan 166 persen pada tahun ini.
Pada April lalu, SoftBank mengumumkan pendanaan tambahan sebesar 40 miliar dolar AS untuk OpenAI, meski 30 miliar dolar AS di antaranya bergantung pada konversi OpenAI menjadi perusahaan nirlaba pada bulan Desember.
Kekayaan Volozh yang diketahui publik kini berada di Nebius, yang membangun pusat data AI dan menyewakan GPU kepada perusahaan-perusahaan seperti Microsoft.
Seiring valuasi meningkat, perusahaan dan investor memproyeksikan keyakinan bahwa mereka tidak rentan terhadap risiko substansial yang akan terjadi. Perusahaan teknologi besar seperti Oracle, Microsoft, dan Google yang berinvestasi besar pada infrastruktur AI memiliki bisnis yang menghasilkan banyak uang yang membantu membiayai semuanya.
Keberlanjutan pertumbuhan ini bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengubah inovasi AI menjadi bisnis yang menguntungkan secara berkelanjutan.
Editor: Aditya Pratama