Kemenkop UKM, IWI dan SMESCO Gelar Future Wellness Tradition, Dukung KEK Sanur Jadi Pusat Kesehatan
Lebih lanjut dikatakan, wellness ini menjadi penting karena dari kacamata trend kesehatan global atau global health architecture pasca pandemi Covid-19, orang semakin aware dan peduli dengan kesehatan, quality of life dan wellness.
“Sehingga kalau kita tidak bergerak cepat mengkonsolidasi stakeholder, penguatan produk, narasi hingga pemasaran, ya kita mungkin hanya menjadi korban lagi, maksudnya hanya menjadi pasar saja. Maka dari itu kita mencoba mengambil inisiatif di Indonesia Wellness Institute bersama Kementerian Koperasi dan UKM, serta SMESCO dalam side event G20 menggelar Future Wellness Tradition,” tuturnya.
Acara Future Wellness Tradition memberikan banyak insight positif dan informasi menarik dengan adanya Intimate Networking Sharing Session yang menghadirkan sejumlah pembicara untuk berbagi tentang industri wellness. Mereka diantaranya Nicolas Buchoud (Advisor to The Dean, Asian Development Bank Institute, Tokyo), Maya Watono (Chief Marketing Officer at InJourney), Lewi Cuaca (Lewi’s Organics/IWI), Arlin Chondro (Peek Me Naturals/IWI), Ida Bagus Agung Gunartawa (IWI/Samsara Living Museum), Venkatachalam Anbumozhi (Director of Research Strategy an Innovation, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia).
Intinya, para pembicara sepakat bahwa Indonesia punya potensi besar mengembangkan produk wellness dan bisa masuk ke pasar global dengan berbagai keunikan yang dimilikinya.
Sementara itu, Deklarasi Bali yang berisi visi pengembangan wellness Indonesia dan dunia dituangkan dalam 10 Bali Principle. Kesepuluh prinsip dalam Deklarasi Bali ini yakni memperbarui visi kesehatan, mendorong pendekatan holistik, menjembatani pembangunan pedesaan dan perkotaan, mempromosikan nilai aset budaya tak benda, mempromosikan kegiatan menuju pariwisata berkelanjutan, fokus pada mekanisme keuangan berkelanjutan, menghubungkan budaya dan spiritualitas melalui peningkatan kapasitas, menyusun strategi yang kohesif, mengukur kemajuan, terakhir memanfaatkan jaringan dan kemitraan.
Editor: Aditya Pratama