Kemenperin: Komoditas Karet Sumbang Devisa Rp110 Triliun dan Serap 60.000 Tenaga Kerja
JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika menyebut, komoditas karet memiliki peranan penting terhadap perekonomian nasional. Menurut data Kemenperin, industri karet nasional (sektor hulu dan hilir) berkontribusi signifikan bagi perolehan devisa sebesar 7,1 miliar dolar AS atau setara Rp110,69 triliun pada tahun 2021.
“Apalagi, Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar kedua di dunia, dengan luas areal perkebunan karet sebesar 3,6 juta hektare dan produksinya mencapai 3,03 juta ton pada 2021,” ujar Putu dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).
Putu menambahkan, industri karet juga menyerap tenaga kerja langsung lebih dari 60.000 orang di sektor industri hulu, dan sebanyak 258.000 merupakan tenaga kerja tidak langsung yang juga berdampak kepada 2,5 juta petani.
Namun di sisi lain, dia mengungkapkan, saat ini produk karet hulu yang diproses lebih lanjut di dalam negeri oleh industri hilir hanya berkisar 20 persen yang meliputi industri ban, vulkanisir, dock fender, barang teknik karet, dan lain sebagainya.
Sedangkan, sebesar 80 persen diekspor dalam bentuk setengah jadi berupa crumb rubber dan ribbed smoked sheet (RSS).
“Oleh karena itu, kebijakan hilirisasi penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas karet di dalam negeri. Melalui pelaksanaan Sarasehan Komoditas Karet Nasional beberapa waktu lalu, kami berharap bisa ada solusi terbaik ke depannya untuk lebih mengembangkan industri pengolahan karet nasional yang berdaya saing global,” ucapnya.